Page 220 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 220
adalah jant* menganttap orant lain itu butuh kepada dirimu,
baik urusan dunia maupun urusan akhirat. Dalam safu ungkapan
diielaskan, Abu Dzar Al-Ghifari dan Bilal Al-Flabsyi pemah saling
berbantah-bantahan. Abu DzAr mencela Bilal dengan kata-kata
"hitam". Bilal mengadu kepada Nabi Muhammad Saw. Kemu-
dian beliau memanggil Abu Dzar dan menegumya, "Walui Abu
Dzar, di dalam lutimu masih ter dapt sifat sombong steperti l<csombotgan
orang-orang jahiliyah." Setelah itu Abu Dzar menimpakan beban
pada dirinya sendiri. Dia bersumpah untuk tidak mengangkat
kepalanya sebelum pipinya diinjak oleh Bilal dengan telapak
kakinya. Abu Dzar tidak mau mentangkat kepalanya sehingga
Bilal melaksanakan apa yang diinginkan.
Flasanbin Ali r.a. bertemu anak-anak kecil di perjalanan. Di
samping mereka terdapat pecahan roti yang mereka suguhkan.
Flasan lantas furun dari tunttantannya dan makan bersama me-
reka. Setelah itu dia membawa mereka mampir ke rumahnya.
Dia memberikan makanan dan pakaian. Dia mengatakan, "Keuta-
ma.rn ini adalah milik mereka. Mereka belum pemah mendapat-
kan makanan selain apa yang telah mereka suguhkan kepadaku,
sedangkan kita mendapatkan makanan tebih banyak dari ini."
Menurut satu pendapat, Umar bin Ktrathab r.a. membagi-
bagikan beberapa pakaian baru dari harta glunimah (rampasarr
perant) kepada para sahabat. Umar mengirimkan sebuah yang
kuat kepada Mu'adz bin Jabal. Namun, dia menjual pakaian pem-
berian itu dan dipakai untuk membeli enam budak kemudian
dimerdekakan. Peristiwa tersebut sampai terdengar Umar r.a.
Selesai melanjutkan pembagiannya, Umar mengirimkan lagi satu
pakaian baru kepada Mu'adz. Mu'adz mencela apa yant diker-
jakan lJmar r.a.
"Celaan itu tidak ada artinya bagiku karena engkau telah
menjual pemberian pertama."
"Hal itu adalah kewajibanmu. Berikanlah bagianku! Saya
bersumpah, kepalamu betul-betul akan saya pukul."
"Ini kepalaku sudah ada di hadapanmu. Orang tua akan
berteman dengan orang tua."
206 %t 7./t * 'rh&
"...xJ