Page 394 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 394

'  ulanginyalagi."  Dia berkata sambil memandang  Tuhan di dalam
               hatinya.
                    Diriwayatkan dari Sariy As-Saqthi yang menceritakan:  Saya
               pemah mencari  seorant  teman. Daerah-daerah  yang saya duga
               menjadi tempat tinggalnya saya datangi, sampai akhimya  saya
               tiba dan melewati daerah bebukitan.  Tiba-tiba saya dikejutkan
               oleh sekelompok  orang  yang terkenapenyakit  yang cukup parah.
               Di antara mereka  ada yang buta dan ada pula yang menderita
               penyakit yang menggiriskan.  Saya tanyakan kepada  seseorang
               tentang keadaan  mereka.
                    "Di tempat ini dalam setahun  sekali biasa dilewati oleh se-
               orang laki-laki aneh yang mendoakan  orang-orant  sakit yant
               meminta doanya,  dan ternyata mereka sembuh,"  jawab mereka.
                    Kemudian dengan sabaq, saya ikut menanti  kehadirannya
               bersama mereka. Waktu  pun berjalan, dan laki-laki yang saya
               tunggu tiba. Ia mendekati orang- orang yant memohon berkah
               doanya, Ialu mendoakan  dan mereka sembuh. Tanpa berkata
               apa-apa, laki-laki  aneh itu melanjutkan perjalanan.  Saya mem€rn-
               dangnya  sej enak lalu mengikuti  jej aknya. Setelah agak j auh, saya
               menyapanya,  "Truar.t  saya mempunyai penyakit batin. Apa
               obatnya?"

                    "Wahai  Sariy, tinggalkanlah  saya. Sesungguhnya  Dia sangat
               pencemburu.  Dia tidak mau melihatmu cenderung kepada  selain-
               Nya, sehingga Dia berpaling darimu." Laki-laki aneh itu mening-
               galkan pesan kemudian  pergi.
                    l) staz Syaikh  berkata, "Di antara kecemburuan-Nya  terlihat
               ketika orang-orang berzikir kepada-Nya dengan hati yang lengah,
               maka Dia tidak mempedulikan  mereka, bahkan menyusahkan-
               Nyu."

                    Saya mendentar  Ustaz Abu Ali Ad-Daqaq,  semota Allah
               merahmatinya, mengatakan,  "Ketika seor€rng Baduwi  rnasuk
               mesjid Rasulullah  Saw. dan kencing di dalamnya, para sahabat
               marah dan mengusimya.  Mereka merasa malu dan tidak bisa
               menerima  perbuatannya.  Demikian  juga seorant hamba yang
               tahu keagungan Tuhannya. Dia merasa sulit mendengarkan  zikir
               orant yang lengah dan beribadah  dengan tidak menjaga ke-
               soPanan."

               3E0  Sz*la  7.41a*  'Z*4  1ury|
   389   390   391   392   393   394   395   396   397   398   399