Page 398 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 398
Para ulama berbeda pendapat tentang apakah seorang wali
boleh diketahui bahwa dia seorang wali atau bukan. Sebagian
rnereka mengatakan bahwa hal itu tidak boleh diketahui karena
seorang wali selalu melihat dirinya dengan rendah hati. Jika terli-
hat sedikit saja dari keramatnya, dia khawatir hal itu akan menipu
dirinya. Hal itu dikarenakan dia selalu merasa takut jatuh dari
kedudukan kewaliarurya dan bisa membawa akibat yang berbalik
kepadanya. Mereka ini menjadikan syarat seorang wali adalah
yang rnenjaga akibat. Sebagian yang lain mengatakan bahwa
seorant wali boleh diketahui bahwa dirinya adalah wali. Mereka
ini tidak menjadikan syarat kewalian dengan takut akibat.
]ika hal itu menjadi syarat seorant wali, maka boleh bagi
seorant wali diberi keistimewaan dengan keramat, yang justru
hal itu merupakan bukti kebenaran bahwa dia teqpelihara dari
akibatnya. Seorang wali harus mempunyai keramat, walaupun
dia dibayangi rasa takut terhadap akibat diketahui kewaliannya.
Apa yang ada pada dirinya merupakan suatu kemuliaan dan
kewibawaannya yang akan menjadikannya lebih sempurna,
Karena, dengan sedikit keniuliaan dan kewibawaan saja akan
lebih baik untuk membimbing hatinya daripada rasa takut.
Ketika Rasulullah Saw. bersabda, sepuluh orang sahalatnya
dijamin masuk suqga, memcrng sepuluh orant ini tidak diragukan
lagi. Mereka percaya pada Nabi Muhammad Saw, dan tahu b9lrwa
sepuluh orant ini terjamin keselamatannya di kemudian hari.
Keadaan mereka tidak pernah tercela atau pun tercernar. Dan,
memant termasuk syarat unfuk mengetahui suatu kenabian ada-
lah mengetahui kemukjizatannya yant mengetahui sebelum ter-
jadi. Termasuk syarat ini adalah seorant wali dapat diketahui
dengan hakikat keramatnya. |ika keramat itu tampak padanya,
maka tidAk m'"rngkin ia akan disamakan dengan lainnya. ]ika
telah melihat suatu keramat, maka diketahui bahwa ia berada
wali-Nya dengan tujuan memperingatkan kepada manusia agar tidak
tertipu oleh perbuatan-perbuatan baik, ucapan manis, dan teriadinya
hal-hal luar biasa.'lhdakkah kita memperhatikan tanda-tanda kewalian
kecuali dengan melihat istiqamahnya dalam menetapi dalil-dalil yang
benar, sedangkan teriadinya hal-hal yang luar biasa bukan menuniukkan
kewalian seseorant. Bisa iadi hal itu merupakan tipudaya.
384 tut 7.14- qru
"wl