Page 414 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 414

napasnya merupakan untkapan  apa yang tersimpan dalam hati-
               nyal"
                   "Doa itu meninggalkan perbuatan  dosa," kata sebagian  ulh-
              ma. "Doa ifu merupakan  lidah kerinduan kepada  kekasih,"  pesan
              yang lain. "Merestui dentan doa lebih baik daripada  memberikan
              suatu hadiah," nasihat seorant ulama.
                   Muhammad Al-Kattani berkata, 'Allah tidaklah membuka
              lisan seorang mukmin untuk memohon maaf melainkan  Allah
              ingin membuka pintu ampunan bagjnya."
                   "Doa mengharuskan  hadir dan pemberian mengharuskan
              pulang. Berdiri di depan pintu lebih sempuma  daripada  pergi
              meninggalkan pertemuan,"  nasihat seorang ulama.  "Doa itu
              menghadap kepada  Yang Mahabenar  dengan lidah malu," kata
              yang lainnya.  "Syarat  doa itu meyakini  ketenfuan  AUah dengan
              hati yang relai' kata seseorang.  Dikatakan pada seseorang,  "Ba-
           I   gaimana kamu menuntgu keterkabulan  doa, sedangkan  kamu
              telah menutup  jala4nnya  dengan perbuatan dosa."
          ,
          i        ,D,oakan
                            saya,'^pinta  seseor€ulg  kepada seorant ulama.
                   "Jangan mengandalkan orang lain untuk kamu jadikan pe-
              rantara antara kamu dan Allah," tegurnya.
                   Abdurrahman  bin Ahmad  bercerita:  Saya mendengar ayah
              bercerita tentang seorang wanita yang datang  kepada Taqiy bin
              Mukhallad.  Wanita itu mengadukan puteranya, "P'uteraku  telah
              ditawan  tentara  Romawi. Saya tidak mampu  menebusnya dengan
              uant yant lebih dari harga tanah di dekat bukit itu. Saya bisa
              menjualnya.  Saya mohon  barangkali ada orang yang bersedia
              menebusnya.  Sepaniang siang dan malam saya tidak bisa tidur.
              Flati saya tidak tenang.  Saya risau memikirkan  keselamatan  pute-
               tak1t,"

                   "Ya, sekarang  Ibupulanglah lebih dulu sampai saya melihat
              persoalannya  insya Allah," janji Taqiy sedikit menghibur.
                   Shya keriirdian mengetuk pintu rumah  Syaikh Taqiy, kata
              ayah. Saya lihat dia sedang menggerak-gerakkan  bibirnya (ber-
               doa). Kemudian  kami menunttu sebentar.  Tiba-tiba  muncul
              wanita  tesebutbersama  puteranya  dan memanggil Syaikh dengan
               mengatakan, "Ia teliah pulang  dengan  selamat dan ia ingin mence-

              400  Sula  7.ra4  qru
                                     ".4.ry1
   409   410   411   412   413   414   415   416   417   418   419