Page 418 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 418

Dikatakan,  "Andaikata  seorang miskin tidak mempunyai
                keutamaan, selain  keinginan  mereka agar orant-orang  lslam dila-
               pangkan  dan dimurahkan  rezekinya, itu sudah cukup bagi mere-
                ka. Sebab orang miskin itu ingin membeli harga itu, sedangkan
               orang kaya ingin menjualnya. Hal ini merupakan keistimewaan
               orang miskin biasa, lalu bagaimana  dengan orang miskin yang
               mendapatkan  keistim ew aarr? "

                    Yahya bin Mu'adz pe_mah  ditanya tentang  kemiskinan,  lalu
                dijawab,  "Hakikat kemiskinan  adalah  hendaknya  seseorang tidak
               merasa  cukup kecuali dengan Allah dan menggambarkannya
               dengan tanpa sebab." Ibrahim Al-Qashshar berkata, "Kemiskinan
               adalah pakaian yang bisa menjadikan keridaan jika seorang
               hamba  telah memahaminya."
                    Pada tahun 394 atat 395 Hijriah Abu Ali Ad-Daqaq  keda-
               tangan tamu seorcrng miskin dengan membawa tenunan kain
                kasar dan sebuah topi. Sebagian  teman kamiberkata dengan  nada
               turau/  "Berapa  kamu membeli tenunan kasar ini?"
                    "Saya telah membelinya dengan  dunia,lalu  seseorang  me-
                mintaku untuk menjual:lya dengan  akhirat, tapi saya tidak mau,"
                katanya.
                    "Orang  miskin itu kemudian berdiri di suatu majelis," kata
               Ustaz Abu Ali, "untuk meminta  sesuatu dengan mengatakan,
                'Sayalapar sejak tiga hari.' Sementara  di tempat itu ada beberapa
                syaikh (ulama sufi). Mereka mengatakan dengan  nada keras,'Ka-
                mu bohong! Sesungguhnya kemiskinan itu rahasia  Allah dan
                Allah tidak akan meletakkan  rahasia-Nya kepada orang yant
                membawanya kepada orant yang diingininya."'
                    Harndun Al-Qashshar  mengatakan, "|ika iblis berkumpul
                dengan pasukannya. Mereka tidak merasa gembira seperti ke-
                gembiraannya  terhadap tiga hal: orant mukmin  yang membunuh
                mukmin yang lain, orang mati dalam keadaan kafir, dan hati
                orang yang takut terhadap  kemiskinan."

                    Al-)unaid menasihatkan,  "Wahai orang-orang  miskin,  se-
                sungguhnya kalian tahu Allah dan kalian dimuliakan karena
                Allah. Karena itu, lihatlah bagaimana kalian bersama Allah ketika
                berHn lua t dengan-Nya.  "


                404  S4*la  K.,/114  ?l*4 1uw{
   413   414   415   416   417   418   419   420   421   422   423