Page 422 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 422
tanya Ibrahirn bin Al-Muwallad kepada Ahmad bin Al-]alla'.
"Jika tiada sisa sedikit pun pada dirinya," jawab Ahmad.
"Bagaimana jelasnya?"
"Jika mempunyai sesuatu, ia tidak mengambilnya. Jika tidak
mempunyai, ia rela menerima hal itu."
Kemiskinan yang benar terjadi jika orang yang miskin tidak
membutuhkan sesuatu ketika ia dalam keadaan miskin kecuali
butuh pada orang yang bisa rnenjadikannya miskin. Abdullah
bin Al-Mubarak mengatakan bahwa menampakkan diri sebagai
orang kaya ketika dalam keadaan miskin lebih baik daripada
kemiskinan.
Alkisah, ketika Banan Al-Mishri duduk di Mekkah, di ha-
dapannya ada seorang pemuda. [^alu datang seseorErng kepada-
nya dengan membawa sekantont uant dirham dan meletak-
kannya di hadapan pemuda itu.
"Saya tidak butuh uang 7tu," jawab pemuda itu.
"Kalau begitu, bagikan kepada orang-orang miskin," tawar
si pembawa uang.
Ketika malam tiba, Banan Al-Mishri melihat orant tersebut
berada di lembah sedang mencari sesuatu untuk kebutuhannya
sendiri.
"Seandainya kamu menyisakan sedikit uang yang karnu
bawa tadi untuk kebutuhamu ...i' kata Banan setengah ment-
ingatkan.
"9aya tidak tahu bahwa saya akan hidup sampai saat ini,"
jawabnya.
Berkata Abu Hafsh, "Sebaik-baik perantara seorant hamba
kepada Tuhannya adalah keabadian kemiskinan dalam segala
kondisi, menetapi sunnah dalam semua perbuatan, dah mencari
kehidupan dengan cara halal."
Abdullah Al-Murta'isi berkata, "Sebaiknya seorang miskin
.iangan punya cita-cita yang mendahului keadaannya sekarang."
Ahmad bin Muhammad Ar-Rusbari berkata, " Ada empat
macam orant di masa mereka. Pertama, seorang yang tidak mau
meneri;na apapun dari saudaranya atau pun pentuasanya. Dia
40t S4dila klat tltru ?uxl