Page 426 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 426
"Kapan seorant miskin akan beristirahat?" tanya seseorang
kepada Sahal bin Abdullah.
"fika dirinya tidak terlihat kecuali dalam kondisi saat dia
berada," jawabnya.
Kemiskinan dan kekayaan pemah dibahas para ulama sufi
dengan Yahya bin Mu'adz. Mereka menanyakan hakikatnya ke-
padanya,lalu dijawab, "Kemiskinan dan kekayaan tidakbisa di-
ukur esok harinya, akan tetapi diukur dengan kesabaran dan
syukur. Karena itu, biasa dikatakan lihatlah syukur dan sabar-
nya."
Dikatakan bahwa Allah telah memberi wahyu kepada para
nabi-Nya, "]ika kamu ingin melihat keridaan-Ku kepadamu, ma-
ka lihatlah keridaan orang-orang miskin kepadamu."
Ahmad bin Nashr Az-ZaqqaqAl-Kabir berkata; "Barangsia-
pa yant tidak disertai takwa dalam kemiskinannya, makaia akan
makan makanan yang benar-benar haram.f'
"sesungguhnya orang-orang miskin yang ada di majelis Suf-
yan Ats-Tsauri seperti para pemimpin," kata sekelompok orang.
Abu Bakar bin Tahir berkata, "Termasuk ciri khas orang mis-
kin adalah tidak memiliki keinginan. |ika harus mempunyai ke-
inginan, ia tidak melarnpuibatas keinginannya kecuali secukup-
nyaJ'Ibnu Atha' mensyairkan dalam baitnya:
Merekn berkata, esok adalah hnri raya
apa yang aknn kau pakai?
katakanlah, j ubah lcehormatan y an g diberi-N y a
yang mencurahkan cinta dengan penuh kemurahan hati
Kemiskinan dan kesabaran adalah pakaianku
yang di bawahnya ada satu hati bagi kekasihnya
yaitu hari lumat dan hari raya
Pakaian yang paling pas untuk memenuhi Keknsih
pada hnri ziarah adalah pakaian yang dicintai-Nya
Tahun-tahun pebuh berkabung bagiku jika Kau tak ada
Wahai harapanku
Hari raya adalah hari ketika aku melihat
dan mendengar suara-Mu
Berkata Abu Bakar Al-Mishriketika ditanya tentang orant-
4ll, saala klat,?uz
"dtaazt