Page 430 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 430

orang clan tidak dicium orang."
                    Abu Flamzah Al-Baghdadi  berkata,  "'l'anda  seorurng sufi yang
               tulus adalah  keberadaan seseorant  yang menjadi miskin  setelah
               kaya, menjadi  hina setelah  jaya, dan menjadi tersernbunyi  setelah
               terkenal.  Tanda seorant sufi yang dusta adalah keberadaan sese-
               orang yang menjadi  kaya setelah miskin, menjadi jaya setelah
               hina, dan meniadi terkenal setelah  tersembunyi."

                    Amr bin Utsman Al-Makki pernah  ditanya tentang tasawuf,
               lalu dijawab,  "Seorang  hamba  yang setiap waktu meningkat
               kebaikannya."
                    Muhammad bin Ali AlQashshab  berkata,  "Tasawuf  itu ada-
               lah akhlak yang terpuji, y*g tampak  di masa yang   4ulia,  dari
               seorang yang mulia, bersama dengan orErnt-orErn   S  y aln1mulia."
                   Sumnun pernah ditanya tentang tasawuf, jawabnya,  "la-
               nganlah memiliki sesuatu dan janganlah dimiliki  sesuatu."
                    Ruwaim  pernah ditanya tentang tasawuf,  jawabnya,  "Jiwa
               yang menurut kepada Allah sesuai dengan kehendak-Ny.,."
                   Al-]unaid pemah ditanya tentang tasawuf, lalu jawab, "Hen-
               daklah kamu bersama Allah saja, tidak punya hubungan lain."

                    Ruwaim bin Ahmad berkata, "Tasawuf itu dibangun atas
               tiga hal: Berpegang teguh dengan kemiskinan dan menjadi mis-
               kin, suka memberi  dan lebih mengutamakan  orang lain daripada
               dirinya sendiri, menutup diri dan penuh pasrah pada Allah."
                    Menurut Ma'ruf Al-Karkhi, tasawuf itu mengambil hakikat
               dan berputus asa dari apa yang ada pada tangan makhluk.  FIam-
               dun Al-Qashshar  mengatakan,  "Bagi  orant-or€rng  sufi kejelekan
               banyak alasannya,  tetapi kebaikan  bukan merupakan kebanggaan
               mereka. Mereka menghormati  seseorang  karena kebaikan."
                    Al-Kharraz  pemah ditanya tentang orang-orang  ahli tasawuf,
               jawabnya, "Mereka adalah  orant-orant yanS telah diberi Allah
               sehingga  dilimpahi dengan nikmat-nikmat-Nya  dan hal-hal yang
               luar biasa, Mereka tenang bersama AIIah. Mereka  tidak berpaling
               dari Allah sehingga tidak peduli dengan dirinya sampai mening-
               gal, kemudian  mereka dipanggil dari jiwa-jiwa yant lembut,
               'lngatlah,  menangislah  karena ditinggal mereka."'


               416  S4Ja 7a/1 10h-1eul
   425   426   427   428   429   430   431   432   433   434   435