Page 437 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 437
"Mengetahui ketuhanan-Nya, berbuat baik kepada-Nya,
memuii-Nya ketika dalam keadaan senant dantabah ketika da-
lam keadaan susah," jawab Ibnu Sirin.
Menurut Yahya bin Mu'adz, seorang arif iika tidak bersopan
santun di hadapan orant yang seharusnya ia berbuat sopErn,
sungguh ia zkan binasa bersama orang-orang yang binasa. Saya
mendengar Uslaz Abu Ali Ad-Daqaq berkata, "Meninggalkan
sopan santun adalah suatu sebab yang menjadikannya harus di-
usir. Barangsiapa berakhlak buruk di dalam suatu ruangan, ia
akan diusir ke pintu. Barangsiapaberakhlakburuk, maka ia akan
diusir ke tempat binatang."
Ditanyakan kepada Hasan Bashri, "Orang-orang telah ba-
nyak yang mempelajari sopari santun, maka apa manfaatnya se-
karang ini dan apa hubungannya kelak?"
"Mempelajari agama, zuhud di dunia, dan mengetahui hak-
hak Allah," jawabnya.
Sarangsiapa yang beradab dengan adab Allah, maka ia akan
merrjadi orant yang cinta Allah," jelas Yahya bin Mu'adz.
"Sungguh orant-oranttelah minta tolorqgpada Allah untuk
menunaikan perintah-Nya dan mereka tabah kalena Allah untuk
tetap bersikap sopan kepada-Nya," kata Sahal bin Abdullah.
"Kami lebih membutuhkan sedikit sopan santun daripada
ilmu yangbanyak," kata Abdullah bin Mubarak.
"Kami menclari sopan santun ketika kami kehilangan orant-
orant yang mendidik kesopanan i' jetasnya kemudian.
Tiga hal yang tidak meniadikan seseorang terasing: meniauhi
orant yang bimbang, berbuat kesopanan, dan tidak menyakiti
orant lain. Dalam hal ini Syaikh Abdullah mensyairkan dalam
nasihatnya.
tiga lul jila seorang asing berhias dengannya
ia tidak alan moladi asing
Wtafiabersilap sopan
kedua bersilap baik pada orang lain
ketiga menjauhi orang yang bimbang
Ketika Abu Hafth memasuki Kota Bagdad, Al.]unaid berkata
1hrhr.. hl* fuLat . fu ila 423