Page 536 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 536
sungguhnya suara yang indah tidak bisa memasukkan sesuatu,
akan tetapi dapat menggerakkan sesuatu yang ada di dalamnya."
Ahmad Al-Jariri berkata, "Jadilah orant yang ma'rifat kepada
Allah, yakni mendengarkan dari Allah, berbicara2lr dengan Allah
Taala."
Sebagian mereka ditanya tentang mendengar, jawabnya,
"Bagai kilat yang bersinar kemudian padam, atau bagai cahaya
yang tampak kemudian lenyap. Alangkah manisnya jika cahaya
itu menetap pada dirinya walaupun hanya sekej ap mata." Kemu-
dian dia bersyair:
selali getaran yang menggetar dalam hati
bagai getaran kilat yang tampak kemudian lenyap
khayalan apaknh yang datang di hatiht
dan lamu alan tahu jika benar-benar telah terjadi
Disebutkan bahwa pendengarErn mempunyai bagian untuk
tiap-tiap anggota tubuh. jika jatuh pada mata, ia akan menangis.
Jika jatuh pada lisan, ia akan menjerit. Jika jatuh pada tangan, ia
akan merobek-robek baju dan menampar. Dan jika jatuh pada
kaki, ia akan menari.
Saya mendengar Ustaz Abu Ali Ad-Daqaq bercerita: "Abu
Amr bin Najid pernah berkumpul dengan An-Nashr Abadzi dan
sekelompok orang di zamannya di suatu tempat. Ketika itu Nashr
Abadzi berktrta, 'Saya mengatakan jika suatu kaum berkumpul,
kemudian yang satu berkata dan yang lainnya diam, itu lebih
baik daripada mereka mengumpat seseorang.' Abu Amr menim-
pali, 'Sungguh mengumpat selama tiga puluh tahun itu lebih
selamat daripada menampakkan pendentaran yang tidak ber-
konsentrasi dalam pendengarannya.' Sementara Ustaz Abu Ali
Ad-Daqaq, r ahh nalntl lah, berkata,' Manusia dalam pendengaran
itu ada tiga macam: Orang yang rnendentar dengan waktu, men-
dengar dengan situasi, dan mendengar dengan kebenaran .' Saya
2r'Kart'rra rrr-.1fl1{ r,ang telah sempurna ma'rifatnya kepac-la Allah,
mala ia akarr urcrr.lt'rrgar kebenaran dan tunduk kepada-Nya, men-
denga r kl rena -Nr,.r, r{errgan-Nya, dan berbicara tlengan-Nya. ()rang-
orans.rrif a,l,rl.rh [,ara ahli il,ac]ah, sedangkarr aftli ill,u adala6 ulama.
522 5q^6a k/ate ltxq ?uul