Page 539 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 539

BAB IV
                 KONDISI  ROHANI DAN KARAMAH






          1. KARAMAH PARA WALI



              Nampaknya,  karamah  bagi para wali diperbolehkan.  Dalil
          kebolehannya  didasarkan  pada alasan bahwa karamah  merupa-
          kan kejadian  yang bersifat asumtif di dalam  rasio, yang hasilnya
          tidak akan membawa implikasi kehilangan dasar. Hal itu wajib
          karena sifat Allah berkuasa untuk mewujudkannya.  Apabila
          keberadaan wajib itu disandarkan pada kekuasaan Allah, maka
          tak satu pun yang mampu menghalangi  kebolehan diperolehnya
          karamah.
              Karamah  merupakan indikasi kebenaran orang. Indikasi ini
          selalu nampak dalamhal ihwalnya.  Barangsiapa  yang tidakbenar,
          maka realitas sescuna karamah tidak diperbolehkan.  Argumentasi
          yang mernberikan  petunjuk  bahwa Allah Swt. memberikan  defi-
          nisi (batasan)  kepada  kita, sehingga kita dapat membedakan
          antara orang yang benar  dalarn hal ihwabrya dan orang yang  Ba-
          gal dalam metodologi pengambilan argumen merupakan hal
          yang bersifat asumtif.  Hal itu tidak akan terwujud  kecuali dengan
          keistimewaan  wali yang tidak mungkin diperoleh oleh orang
          yant mentaku-aku.  Konteks inilah yang disebut karamah.
              Karamah merupakan  aktivitas yang bertolak belakang
          dengan adat di saat-saat pemaksaan dan merupakan realitas  sifat
          kewalian tentang  makna pembenaran dalam  situasi  (keada-
         an)nya.

              Ahli kebenaran  membahas perbedaan  antara karamah dan
         mukjizat.Imam Abu Ishaq Al Asfarayaini berpendapat,  mukjizat
         merupakan  argumentasi kebenaran  para nabi. Argumentasi  kena-
         bian tidak akan diketemukan  oleh selain nabi sebagaimana  ke-
          kuatan  rasio. Apabila kekuatan  rasio dijadikan  argumentasi  oleh
         cendekiawan untuk membuktikan  bahwa dirinya cendekiawan,
         maka  ia tidak akan diketemukan kecuali yang cendekiawan. Oleh



                                                                     525
   534   535   536   537   538   539   540   541   542   543   544