Page 583 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 583
{engan ilmu dia akan menjadi bersih yant secara pasti dia akan
menghilangkan berbagai gangguan. Apabila turu mengetahui
dia mempunyai kekuatan dan ketetapan dalam taraf ini, maka
turu .memerintahkannya atar tetap sabar dan selalu berzikir, se-
hingga dalam hatinya terpancar cahaya "terima" dan cahaya
"sampai",
Dalam waktu dekat hal ini akan tercapai, akan tetapi hanya
tertuju pada pribadi para murid. Biasanya mereka berusaha me-
ngembalikan pandangan dan perenuntan ayat-ayat sehingga
memperoleh ilmuushul (pokok atau irrti) menurut kadar kebutuh-
an yang mendorong kepada muriil.
Perlu diketahui, paramurid akan memperoleh ujian secara
khusus. Apabila mereka menyendiri di tempat-tempat zikir, mere-
ka berada di tempat-tempat kajian atau selain hal itu, maka di
dalam diri dan hati mereka terlintas berbagai hal yang berten-
tangan. Mereka dapat menyatakan bahwa Allah Swt. suci dari
hal itu.,Mereka dapat meninggalkan kesyubhatan yang batil. Na-
mun, hal itu tidak selamanya muncul. Oleh karena itu, kesakitan
mereka menjadi keras sehingga sampai pada batas cacian yang
lebih sulit, ucapan yang lebih buruk, dan pikiran yang lebih hina.
Dengan demikian, murid tidak mungkin melaksanakan di atas
lisan dan menyampaikan kepada or€rng lain. Kondisi ini paling
parah yang terjadi pada mereka.
Dalam keadaan seperti ini para murid wajib meninggalkan
cobaan dengan sikap kekhawatiran ,tetapberzikir, dan memohon
kepada Allah Swt. agar menthilangkan hal tersebut. Kekhawatir-
an itu bukan termasuk gantguan dari setan, tetapi merupakan
kekhawatiran diri sendiri. Apabila hamba menemukan hal itu
dengan tidak mempedulikannya, maka hal itu akan terputus.
Sebagian dari tata cara murid,bahkan merupakan kewajiban,
harus menetap di tempat irailahnya. Dia tidak boleh bepergian
sebelum mendapatkan jalan dan sebelum hatinya sampai kepada
Tuhan. Bepergian bagimurid yang belum waktunya merupakan
racun yang dapat membunth. Murid tidak akan mendapatkan
apa yant diharapkan apabila dia bepergian bukan waktunya.
Apabila Allah Swt. menghendaki kebaikan pada murid, maka
Dia menetapkannya di awal kehendak-Nya (uga kehendaknya),
Ks,*.a P&.t L. kaua 569