Page 581 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 581
Dalam konteks demikian dapat dibedakan orang yang meng-
inginkan Allah Swt. dan orang yang menginginkan kemuliaan
dirinya, baik secara cepat (di dunia) maupun lambat (di akhirat).
Murid wajib menjaga rahasia hingga yant nampak, kecuali
kepada turunya. Apabila murid menyembunyikan pemapasan
dari gurunya, maka dia mengkhianati persahabatan (persantrian)
yang sebenamya. Apabila murid menyalahi apa yant disarankan
turu, maka dia wajib mengakui di hadapannya seketika itu. Dia
harus tunduk atas ketentuan yang ditetapkan guru sebagai hu-
kuman atas pelangtarErn dan kesalahEurnya, baik dengan sistem
berjalan yang dipaksakan oleh guru maupun perintah lain yang
menurut guru adalah baik.
Para guru tidak dibenarkan melewati batas-batas kesalahan
paramurid karena akan menyia-nyiakan hak Allah Swt. Apabila
murid meninggalkan segala hubungan (ketergantungan), maka
guru tidak diperbolehkan mengajarkan zkir,, tetapi guru wajib
mendahulukan pengujian (percobaan). Apabila hati guru telah
menyaksikan murid pada kebenaran tujuan, maka guru disyrat-
kan rcla terhadap apa yang dihadapi ruuid seperhmacam-macam
berubahnya putusan. Guru mengambil perjanjian dari muid agar
tidak mengubah jalan yang sedang dihadapi, baik berupa kebaha-
yaan, kehinaan, kefakiran, kesakitan, dan kepedihan.
Murid tidak boleh menyukai dispensasi dan tidak boleh
mempermudah diri, baik ketika terserang kesusahan maupun
ketika memperoleh kebahagiaan. Dia tidak boleh mementingkan
tuntutan dan tidak boleh juga bermalas diri.
Keberhentian(waqfah) murid merupakan keburukan dari se-
lang waktu (fatrah)nya. Waqfah danfatrah terdapat perbedaan. Faf-
rahadalah kembali daiiradah dan keluardarinya, sedang wadah
adalah tenang dari perjalanan dengan menghiasi keadaan malas.
Setiap murid berhenti pada permulaan iradahnya yang tidak me-
nimbulkan masalah.l6
l6Karena dia meyakini kesempumaan dirinya, mentantgap baik
keadaannya, sehingga kepindahannya menuju tingkatan yang lebih
tinggi menjadi jauh darinya.
7x4tt Pilaat ltt kuxal 567