Page 580 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 580

tidak akan terbuka baginya sedikit pun. Atas dasar tuiuan ini dia
              dapat menemptfi. Dengan demikian  diahams melepas ketergan-
              tungan  (hubungan)  dan kesibukan  karena pondasi jalan ini di
              atas kekosongan  hati.
                   Dalf Asy-Syibli pemah berkata  kepada Ali Al-Hushri tentang
              permulaan perkaranya, "]ika engkau melangkah  sejak hari  Jumat
              sampai han  ]umat  kedua sebagaimana  engkau datang kepadaku
              tanpa mengingat Allah Swt., maka haram bagimu menda-
              tangiku."
                   Apabila muid ingin lepas dari ketelgantungan, pertama  kali
              dia harus melepaskan  harta, karena harta akan menjauhkannya
              dari kebenaran (Tuh*,). Apabila muridmemasuki perkara ini dan
              bergantung  (berhubungan)  dengan dunia, maka dia tidak akan
              memperoleh apa-apa, kecuali ketergantungan  itu sendiri yang
              dapat menariknya  sehingga  dia terjauhkan  dari apa yang sehams-
              nya didekatinya. Apa.bila dia merringgalkan  harta,  maka  dia wajib
              meninggalkan kemuliaan  (pangkat)  karena orang yang ingin
              kemuliaan  akan teqputus'dari jalan kebenaran.
                   Apabila murid tidak m.rmpu meluruskan  antara menerima
               makhluk dan menolahyu, maka dia tidak akan memperoleh  se-
               suatu" Bahkan, sesuatu  itu justru  menrbahayakan  dia dan orang-
               orang akan memperhatikannya. Oleh karena itu, dia hanrs mene-
              tapkan  dan mengambrlirailah  (kehendak), bagaimana  dia dapat
               dibenarkan mengambil barakah.
                   Mereka wajib meninggalkan  kemuliaan  karena  kemuliaan
               merupakan  racun yang dapat membunuh.  ApabiJamun7  mening-
               galkan harta dan kemuliaan, maka dia wajib membenarkan  aki-
               dahnya. Dia tidak boleh menentang  gurunya dalam segala hal
               yang dituniukkan.  Perselisihan  bagS rruricl yangmasih  dalam  taraf
               permulaan  merupakan kesalatran  besar, karena permulaan kea-
               daarrmurid  merupakan argumentasi  atas segala umtunya.
                   lfati murid disyaratkan  tidak menentang guru. Apabila di
               dalam hatinya masih terlintas pikiran dunia dan akhirat untuk
               memperoleh  kekuatan,  nitrai, dan seseor.rnt selain Allah Swt.,
               maka iradalmya tidak dibenarkan. Dia diwajibkan  bersungguh-
               sungguh  mengetahui Tuhan, btrkan trnfuk memperoleh  kekuatan
               trntuk dirinya sendiri.


               566  *dla  7.rt.  ?(ru 7u4
   575   576   577   578   579   580   581   582   583   584   585