Page 161 - Hadits-Jibril-Penjelasan-Hadits-Jibril-Memahami-Pondasi-Iman-Yang-Enam-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 161

144 | H a d i t s   J i b r i l

            Muhammad  ibn  „Abd  al-Wahhab  memerintahkan  salah
            seorang pengikutnya  untuk membunuh  muadzin saleh itu.

                    Bahkan  sebagian  pengikut  ajaran  Wahhabiyah  ini
            berkata:  “Tongkat  saya  ini  lebih  berharga  dari  pada
            Muhammad,  karena  tongkat  ini  bermanfaat  dapat
            membunuh  ular  atau  lainnya,  sementara  Muhammad  telah
            mati  dan  sama  sekali  tidak  memberikan  manfaat,  dia  tidak
            lain  hanyalah  orang  yang  membawa  kitab  semata  dan  telah
            habis”.


                    Muhammad  ibn  „Abd  al-Wahhab,  perintis  gerakan
            Wahhabiyah  ini  mengatakan  bahwa  dirinya  menyeru  kepada
            ajaran  Islam,  dan  bahwa  siapapun  yang  berada  di  bawah
            tujuh lapis langit ini adalah orang-orang musyrik, dan bahwa
            siapa  membunuh  orang  musyrik  maka  ia akan mendapatkan
            surga.  Ia  juga  mengharamkan  perayaan  maulid  Nabi
            Muhammad.  Bahkan  terhadap  sebagian  orang  ia  mengaku
            bahwa dirinya adalah seorang nabi . Na‟udzu Billah.
                                               33

                    Sikap  ekstrim  dalam  akidah  semacam  ini  berlanjut
            terus  hingga  datang  suatu  kelompok  baru  yang  tidak  kalah
            sesat  di daerah Qadiyan di wilayah Pakistan. Mereka dikenal
            dengan  al-Qadiyaniyyah  (atau  Ahmadiyyah),  pengikut
            Ghulam  Ahmad  yang  berasal  dari  Negara  Pakistan.  Ia
            mengaku  bahwa  dirinya  adalah  seorang  nabi  yang  diutus. Ia
            mengatakan      bahwa     kenabiannya    adalah    “Kenabian
            pembaharu” (Nubuwwah Tajdidiyyah), juga mengatakan bahwa
            kenabian  tersebut  adalah  “Kenabian bayangan”. Menurutnya
            kenabian  bayangan  ini  berada  di  bawah  kenabian  Nabi


                  33   Lihat,  Sayyid  Ahmad    Zaini  Dahlan,  al-Durar  al-Saniyyah  Fi  al-Radd
            „Ala al-Wahhabiyyah, h. 57
   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166