Page 252 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 252
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 250
perbedaan antara Allah dengan kita. Dengan demikian jelas
tidak ada makna hulûl dan ittihâd”.
Pada bab 372, setelah uraian yang sangat panjang, Ibn Arabi
menyimpulkan bahwa mustahil bagi para wali Allah jatuh dalam
keyakinan kufur, seperti keyakinan hulûl dan ittihâd. Bila orang-
orang kafir yang menyembah berhala saja tidak menyatakan bahwa
berhala-berhala tersebut adalah Allah, mereka hanya mengatakan
bahwa berhala tersebut hanya untuk mendekatkan diri kepada-Nya,
maka bagaimana mungkin para wali Allah yang notabene sebagai
orang-orang yang sangat saleh berkeyakinan bahwa Allah menyatu
dengan tubuh-tubuh mereka. Kerena bila demikian, berarti para
wali tersebut dapat lebih buruk dari pada mereka yang menyembah
berhala. Tentu ini adalah suatu yang tidak akan pernah terjadi.
Kemudian Ibn Arabi menyebutkan bahwa seorang wali Allah
adalah seorang yang alim tentang urusan agamanya. Dengan
demikian seorang wali Allah sudah pasti mengetahui bahwa
hakekat Allah bukan merupakan benda. Artinya bahwa hakekat
Allah tidak seperti seluruh makhluk-makhluk-Nya. Dalam pada ini
Ibn Arabi mengutip perkataan Syaikh ‘Ali al-Khawwash bahwa
Allah tidak boleh dikatakan berada pada suatu tempat atau berada
di semua tempat seperti yang diyakini kaum Mu’tazilah dan
Qadariyyah. Adapun pengambilan dalil oleh dua kelompok sesat
tersebut dari firman Allah:
ِ
ِ
ِ ِ
ِ
َّ
ِ
) 14 :فرخزلا( هَ لإ ِ ضرَْ لْا فِو هَ لإ ءامسلا فِ يذلا وهو
ٌ ْ َ ٌ َ َّ َُ َ