Page 276 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 276
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 274
“Dalam hal ini (pembahasan Dzat Allah) banyak dari
beberapa orang yang mengaku Islam (yang dimaksud adalah
kaum filsafat) telah tergelincir. Mereka menghukumi
(membuat analogi) antara Yang tidak dapat menerima
keserupaan (Allah) dengan yang dapat menerima keserupaan
(makhluk). Mereka bersandar dalam pendapat ini atas apa
yang telah mereka tetapkan dalam masalah al-Jâmi’ah dan ar-
Râbithah, seperti sebuah dalil dan yang dijadikan objek dalil
tersebut, atau seperti sebuah hakekat dan yang dijadikan
objek dari hakekat tersebut. --Penyerupaan-- semacam ini
tidak layak bagi Dzat Allah”.
Pada bahasan nomor 19, Ibn Arabi menuliskan inti tauhid
yang sangat representatif, beliau berkata:
ِ
ِ
ِ
ِ ِ ِ
ِ
ِ
عنَْ تَ دهاشمْ لا نإف ،ةينادحوْلا تابْ ثإ ىَ لع ِ ليلدلا ةماقإ فِ انَ ل ةجاح لَّ
َ
ّ َ
َ َ
َ ْ ّ
َ
َ َ َ
َ
َ
َ
َ َ
ُ
ّ َ ْ َ
ِ
ِ
ِِِ
ِ
ِ
هتينادحو فِو الله فِ َ لادْ لْا
َ
ّ َ ْ َ َ
“Tidak ada kebutuhan bagi kita untuk membuat dalil dalam
menetapkan ke-Esa-an (Allah), karena telah banyak
kesaksian yang dapat mencegah adanya perselisihan
(perbedaan pendapat) tentang Allah dan tentang sifat
Wahdâniyyah-Nya”.
c. ‘Aqîdah Ahl al-Islâm (Aqîdah Fî al-Tauhîd)
Kitab dengan judul di atas merupakan salah satu karya Imam
Muhyiddin Ibn Arabi. Kitab ini tidak luas, mungkin lebih tepat
disebut risalah. Risalah ini merupakan refresentasi beliau dalam
bersaksi kepada ketuhanan Allah dan keesaan-Nya. Dengan risalah