Page 184 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 184

182 | Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid

                  pula  bila  keduanya  disatukan  tetap  saja  setiap  satu  dari
                  keduanya dengan makna masing-masing, sebagaimana dalam
                  firman-Nya: “Qul A‟udzu Bi Rabb al-Falaq … (QS. Al-
                  Falaq:  1-5)”.  (Dalam  QS.  Al-Falaq  ini)  Allah
                  menyatukan  dua  kosa  kata;  ar-Rabb  dan  al-Ilah,  karena
                  sesungguhnya al-Ilah adalah: “Yang disembah, dan hanya dia
                  yang berhak disembah”, dan ar-Rabb adalah yang menjadi
                                            106
                  Tuhan (disembah) para hamba” .


                3.  Dalam  Kitab  Berjudul  Minhaj  as-Sunnah  an-
                    Nabawiyyah
                   Dalam karyanya berjudul Minhaj as-Sunnah, Ibnu Taimiyah
            membuat  ―omong  kosong‖  dalam  menyerang  para  ulama  ahli
            tauhid  (al-Mutakallimun)  dan  mengkafirkan  mereka,  dengan
            mengatakan  bahwa  mereka  semua  bukan  orang-orang  yang
            menyembah  Allah,  oleh  karena  –menurutnya--  mereka  semua
            tidak  mengetahui  tauhid  Uluhiyyah,  dan  tidak  mengetahui
            ketetapan hakekat-hakekat nama Allah. Ibnu Taimiyah berkata:
                 ْ اللْاىركذْتيلاْةيلقعلاْةلدلأاْةفرعمْنعْاورصقْمنهإف" ْ :ْ)ليق(

                 ْلطابلاْنمْاهيفْةعدتبمْىرخأْقَرطْهذإْاهنعْاولدعفْوب اتك في ْ ْ

                 ْمىيغْيبوْمهنيبْكتشهداْقمحاْضعبْنعْاوجرخْولجلأْام

                 ْوىْامْديحوتلاْنمْاوجرخأوْ،عدبهداْلطابلاْضعبْفيْاولخدو

                 ْاوفرعَْندوْ،وتافصوْاللْءاسمأْقئاقحْتابثإوْةيوذلإاْديحوتكْونم

                 ْلكْقلاخْاللْنبْرارق  ْ لإا  وىو ْ ةيبوبرلاْديحوتْلاإْديحوتلاْنم




                     106  Majmu‟ Fatawa, j. 2, h. 275
   179   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189