Page 186 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 186

184 | Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid

                  bertanya  kepada  mereka  (orang-orang  musyrik);  Siapakah
                  yang  menciptakan  langit-langit  dan  bumi?  Maka  mereka
                  benar-benar menjawab: Allah”. (QS. Luqman: 25). Dalam
                  ayat  lain  berfirman:  “Katakan  (Wahai  Muhammad);
                  Siapakah Tuhan langit-langit yang tujuh lapis, Tuhan arsy
                  yang  besar?  Mereka  akan  berkata:  “Milik  Allah”.  (QS.
                  Al-Mukminun: 86-87).  Dalam ayat  lain  Allah berfirman
                  tentang  orang-orang  musyrik:  “Dan  tidaklah  kebanyakan
                  mereka itu beriman dengan Allah, tidak lain kecuali mereka
                  itu adalah orang-orang musyrik” (QS. Yusuf: 106). Dengan
                  demikian --[menurut Ibnu Taimiyah]-- ada di antara orang-
                  orang  Salaf  yang  bila  engkau  berkata  kepada  mereka:
                  “Siapakah  yang  menciptakan  langit-langit  dan  bumi?”,
                  maka  mereka  akan  menjawab:  “Allah”,  padahal  mereka
                  adalah  orang-orang  yang  menyembah  selain  Allah.
                  Sesungguhnya tauhid yang diperintahkan oleh Allah terhadap
                  para  hamba-Nya  adalah  tauhid  Uluhiyyah  saja;  yang
                  sekaligus  juga  mencakup  keyakinan  tauhid  Rububiyyah;
                  yaitu  menyembah  Allah,  tidak  menyekutukan-Nya  dengan
                  suatu  apapun,  dengan  demikian  jadilah  agama  (Islam)  ini
                                         107
                  semuanya hanya bagi Allah” .

            4.  Dalam Kitab Berjudul Risalah Ahl ash-Shuffah

                   Dalam  karyanya  bernama  Risalah  Ahl  ash-Shuffah,  Ibnu
            Taimiyah berkata:
                  ْ  ىاْ."يفكَْلاوْرفكلاْيفنَْلاْهدحوْةيبوبرلاْديحوت" ْ :ْ)ليق(






                     107  Minhaj as-Sunnah, j. 2, h. 62
   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191