Page 190 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 190
188 | Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid
Satu riwayat saja tidak ada yang menyebutkan Rasulullah berkata
bahwa orang yang tidak meyakini tauhid Uluhiyyah, -walaupun ia
meyakini tauhid Rububiyyah-, maka tauhidnya tidak cukup, dengan
alasan bahwa tauhid Rububiyyah saja telah diyakini oleh orang-
orang musyrik. Bahkan, seandainya seluruh makhluk dari bangsa
jin dan manusia berkumpul untuk meneliti adakah satu riwayat
saja dari Rasulullah, --umpama dengan riwayat yang rusak
(wahiyah) sekalipun-- yang membagi tauhid kepada dua bagian
seperti yang telah dikreasi oleh Ibnu Taimiyah ini maka mereka
semua tidak akan pernah mendapati riwayat tersebut.
(Enam): Tidak ada Pembagian Tauhid Dalam Kitab-
kitab Para Ulama Mu‟tabar. Sesungguhnya kitab-kitab hadits yang
sekian banyaknya, semua itu memuat dan menjelaskan bahwa
Rasulullah ketika datang berdakwah kepada umatnya adalah
menyeru kepada ‖Bersaksi bahwa hanya Allah yang berhak
disembah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah‖.
Rasulullah datang dengan meyeru kapada mereka untuk tidak
menyembah berhala-berhala. Di antara hadits masyhur dalam hal
ini adalah hadits sahabat Mu‘adz ibn Jabal ketika beliau diutus
oleh Rasulullah untuk berdakwah di wilayah Yaman, Rasulullah
bersabda kepadanya:
ِ
ِ
ْمىْنإفْ،اللْ ُ لوسرْهيأوْاللْلاإْولإ ْلاْنأْةداه هْهذإْمهعدا
ُ
َ
ُ
ِ
ْسخمْ مهيلعْ ضر تفاْ دقْ اللْ نأْ مهملعَ أفْ ، كلذلْ اوعاطأ
ْ ْ
َ
َ
َ َ
ُ
ٍ
ٍ
ٍ ْ ةليلوْموَْ ِ لكْفيْتاولص
ّ
”Serulah mereka untuk bersaksi bahwa tidak ada yang
berhak disembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad
adalah utusan Allah. Jika mereka telah mentaati hal itu
maka beritakan kepada mereka bahwa Allah telah