Page 188 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 188
186 | Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid
Aku (al-Muhaddits Ibn Al-Arabi at-Tabban) katakan; Hasil
kreasi (bid‘ah) Ibnu Taimiyah dalam membagi tauhid kepada
Uluhiyyah dan Rububiyyah yang ia tuangkan dalam empat tempat
dari karyanya di atas terbantahkan dengan tiga puluh dua argumen
berikut ini.
(Satu): Al-Imam Ahmad ibn Hanbal tidak pernah
menetapkan pembagian tauhid. Al-Imam Ahmad ibn Hanbal yang
dianggap secara dusta oleh Ibnu Taimiyah sebagai Imam
madzhabnya tidak pernah berkata kepada para pengikutnya
bahwa tauhid terbagi kepada dua macam; Uluhiyyah dan
Rububiyyah. Sedikitpun al-Imam Ahmad tidak pernah berkata
bahwa orang yang tidak meyakini tauhid Uluhiyyah, -walaupun ia
meyakini tauhid Rububiyyah-, maka tauhidnya tidak cukup, dengan
alasan bahwa tauhid Rububiyyah saja telah diyakini oleh orang-
orang musyrik. Silahkan anda teliti akidah al-Imam Ahmad; yang
telah dibukukan oleh para pengikutnya, baik dalam bentuk tulisan
biografinya, seperti karya al-Hafizh Ibnul Jawzi, atau dalam kitab-
kitab lainnya. Tidak ada sedikitpun disinggung pembagian tauhid
kepada dua bagian yang menyesatkan tersebut.
(Dua): Murid-murid al-Imam Ahmad ibn Hanbal Tidak
Pernah Menetapkan Pembagian Tauhid. Tidak ada seorang-pun
dari murid-murid al-Imam Ahmad ibn Hanbal yang mengatakan
bahwa tauhid terbagi kepada Uluhiyyah dan Rububiyyah. Tidak ada
seorang-pun dari mereka yang berkata bahwa siapa yang tidak
meyakini tahuid Uluhiyyah maka itu tidak cukup, karena juga harus
meyakini tauhid Rububiyyah. Bahkan seandainya seluruh makhluk
dari bangsa jin dan manusia berkumpul untuk meneliti adakah
satu orang saja dari murid-murid al-Imam Ahmad yang membagi
tauhid kepada dua bagian seperti yang telah ditetapkan oleh Ibnu
Taimiyah ini maka mereka semua tidak akan pernah mendapati
orang tersebut.