Page 195 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 195

Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid  | 193

                   Ayat-ayat semacam ini ada banyak penyebutannya dalam
            al-Qur‘an.  Kesemuanya  menetapkan  bahwa  penggunaan  kata
            Rabb dan kata Ilah memiliki makna yang sama.

                   (Sebelas)  : Di  atas  dasar  keyakinan  sesat  kreasi  Ibnu

            Taimiyah ini maka berarti Rasulullah seorang yang tidak amanah,
            karena  tidak  menjelaskan  kepada  umatnya  bahwa  pokok
            kesesatan  mereka  adalah  karena  tidak  mengetahui  tauhid
            Uluhiyyah saja. Dan dasar keyakinan sesat semacam ini tidak lepas
            dari  kemungkinan  dua  tuduhan,  pertama;  tuduhan  terhadap
            Rasulullah bahwa beliau tidak mengetahui tauhid Uluhiyyah, atau
            kemungkinan  tuduhan  kedua;  bahwa  Rasulullah  mengetahui
            makna     tauhid   Uluhiyyah   hanya   saja   beliau   sengaja
            menyembunyikannya (oleh karena beliau tidak pernah membeda-
            bedakan antara Rububiyyah dan Uluhiyyah). Pertanyaannya; adakah
            layak  dua  kemungkinan  ini  bagi  seorang  nabi  pembawa  wahyu
            dari Allah yang segala ucapannya tidak dengan hawa nafsu ketika
            ia  datang,  di  utus  kepada  umatnya?!  Jelas,  dua  kemungkinan
            tuduhan ini adalah perkara mustahil pada Rasulullah, dan bahkan
            tuduhan demikian itu merupakan kekufuran.  Na‟udzu billah; kita
            berlindung dengan Allah dari segala kesesatan lidah dan hati.


                   (Dua Belas) : Ibnu  Taimiyah  berkeyakinan  bahwa
            orang-orang  musyrik  telah  mengetahui  dan  meyakini  tauhid
            Rububiyyah.  Artinya;  menurut  Ibnu  Taimiyah,  orang-orang  kafir
            musyrik tersebut berkeyakinan bahwa ar-Rabb (Allah) adalah Sang
            Maha Pencipta (al-Khaaliq), Yang Maha Memberi Rizqi (ar-Raziq),
            Yang  Maha  Menghidupkan  (al-Muhyii),  Yang  Maha  Mematikan
            (al-Mumiit), dan seterusnya. Sesungguhnya, terhadap orang-orang
            kafir musyrik di wilayah Arab saja [saat diutus Rasulullah] kreasi
            sesat  Ibnu  Taimiyah  ini  tidak  dapat  disematkan,  apa  lagi  jika
            disematkan  bagi  seluruh  orang-orang  kafir  musyrik  di  seluruh
            permukaan  bumi,  bahkan  terhadap  umat-umat  nabi  terdahulu
   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200