Page 197 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 197

Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid  | 195

            dianggap sebagai tauhid maka berarti pengakuan dan pembenaran
            sebagian  orang-orang  kafir  dari  pemuka  suku  Quraisy  terhadap
            Rasulullah adalah juga disebut sebagai tauhid, walaupun mereka
            mendustakan  ayat-ayat  Allah?!  Na‟udzu  billah.  Orang-orang
            berakal sehat tidak akan pernah mengatakan kesesatan semacam
            ini. Dalam al-Qur‘an Allah berfirman:
                                                         ِ
                                      ِ ِِ
                                                 ِ
                               ِ ِ
                                                                  ِ

                 ْةروس (ْنودايجْاللْتيَائبْيملاظلاْنكَ لوْكنوبّ ذَ كَْلاْمه   نإف َ

                                                             َ
                                                     َ َ
                        َ ُ َْ
                                    َ َ َ
                           َ
                                                               ْ ُ
                                                        ُ ُ
                                                   َ
                                                         )    ٖٖ ْ:ماعنلأا
                  “Maka sesungguhnya mereka tidak mendustakanmu, akan
                  tetapi  orang-orang  zalim  dengan  ayat-ayat  Allah  mereka
                  adalah orang yang mengingkari” (QS. Al-An‟am: 33)
                    Seandainya  dengan  hanya  mengakui  dan  menetapkan
            (ikrar) dianggap sebagai tauhid maka berarti kaum ‘Ad (kaum nabi
            Hud)  yang  telah  mengetahui  al-Khaliq  (Allah)  adalah  sebagai
            orang-orang ahli tauhid, walaupun mereka mendustakan ayat-ayat
            Allah,  mendustakan  rasul-Nya  (yaitu  nabi  Hud),  dan  telah
            mendapat  ancaman  dari  nabi  Hud  sendiri  bahwa  mereka  akan
            mendapatkan  siksa  karena  pengingkaran  mereka.  Lihatlah
            bagaimana  pengingkaran  mereka  terhadap  nabi  Hud,  mereka
            berkata (seperti yang disebutkan dalam al-Qur‘an); ”Man Asyaddu
            Minna Quwwah” (Siapakah yang lebih kuat dari kami?!), lalu Allah
            berfirman:
                                                     ِ
                                    ِ
                   ِ ِ

                 ْانتيَائبْاوناكوْةو قْمه نمُّْ دهَأْوىْمهقَ لخْيذلاْاللْ  نَأْاور ََْ ندوَأ
                                   ْ
                                       َ
                   َ َ َ ُ َ ً ُ
                                               َ
                                 ْ ُ
                                          َُ ْ ُ َ
                                                              ََْ ْ َ
                           َ
                                                        َ
                                                )    ٔ٘ ْ:تلصف( ْ ْ نودايج
                                                             َ ُ َْ
                                                                 َ
                  ”Tidakkah  mereka  mengetahui  bahwa  Allah  yang  telah
                  menciptakan  mereka  Dia  lebih  kuat  dari  mereka,  dan
   192   193   194   195   196   197   198   199   200   201   202