Page 260 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 260

258 | Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid

            berkata:  ―Wahai  Rasulullah,  orang  kafir  itu  hanya  mengakui
            tauhid Rububiyyah saja, ia tidak mengakui tauhid Uluhiyyah, dan ia
            berkata demikian hanya untuk menyelamatkan diri saja...‖. Hadits
            semacam  ini  sangat  banyak.  Hadits  Usamah  ini,  -juga  beberapa
            hadits  lainnya-,  memberikan  penjelasan  kepada  kita  bahwa
            penggunaan kata “Rabb” dan kata “Ilah” memberikan pemahaman
            yang sama.

                   Sesungguhnya,  bid‘ah  Ibnu  Taimiyah  dalam  membagi
            tauhid  kepada  dua  bagian  ini,  --juga  bid‘ah  mereka  yang
            mengikutinya dalam hal ini--, adalah berangkat dari pemahaman
            yang  salah  terhadap  definisi  “Ibadah”  dalam  pengertian  syari‘at.
            Pembagian  mereka  terhadap  tauhid  ini  adalah  tidak  lain  hanya
            untuk  mengkafirkan  orang-orang  yang  melakukan  tawassul  atau
            istighatsah  dengan  para  nabi  Allah,  para  wali  Allah,  atau  dengan
            orang-orang  saleh.  Mereka  memandang  bahwa  tawassul  dengan
            para nabi atau para wali tersebut merupakan perbuatan syirik, dan
            orang-orang  yang  melakukan  tawassul  sama  saja  dengan
            menyembah para nabi atau para wali tersebut.

                   Para  pemgikut  Ibnu  Taimiyah  ini  memandang  bahwa
            orang-orang  mukmin  yang  melakukan  tawassul  telah  menjadi
            musrik,  karena  mereka  hanya  meyakini  tauhid  Rububiyyah  saja.
            Hasbunallah.  Adakah  orang-orang  mukmin  yang  ber-tawassul
            dengan  seorang  nabi  berkeyakinan  bahwa  nabi  tersebut  sebagai
            tuhan  mereka?!  Adakah  orang-orang  mukmin  tersebut  ketika
            bertawassul  bahwa  mereka  sedang  melakukan  ―Ibadah‖  kepada
            nabi atau wali tersebut?! Hasbunallah.

                   Adapun seorang yang mendapatkan taufik dari Allah dan
            dijauhkan  oleh-Nya  dari  kesesatan  ia  mengetahui  dengan  pasti
            bahwa  definisi  ibadah  adalah  puncak  ketundukan  dan  puncak
            pengagungan yang hanya dipersembahkan kepada Allah saja, dan
   255   256   257   258   259   260   261   262   263   264   265