Page 259 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 259
Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid | 257
Allah dalam dua ayat di atas, dan oleh Rasulullah dalam haditsnya
tersebut.
Kemudian kita lihat pula kepada firman Allah dalam ayat
lainnya:
ِ
ِ
ِ ِ
ِ
) ٖٔٙ ْ:ةرقبلا(ْوىْلاإْوَ لإْ َ لاْدحاوْوَ لإْمُ كَ وذإو
ٌ
َُ
َ
َ ٌ ْ ُ َ
Dalam ayat ini Allah mencukupkan kepada menggunaan kata
“Ilah” saja, tidak menambahkannya dengan kata “Rabb”. Lalu kita
lihat juga kepada sabda Rasulullah:
ِ
ِ
ْهاور(ْاللْلاإْولإْلاْنأْاودهشَْ تحْسانلاْلتاقُأْنأْترمُأ
َ ْ
َ ْ
ّ
ْ
ّ
ْ ُ َ َ
َ
َ َ
ُ ْ
ََ ُ
َ
)يراخبلا
ّ َ ُ
Makna hadits ini bahwa Rasulullah diperintah untuk memerangi
orang-orang non muslim hingga mereka bersaksi bahwa hanya
Allah Tuhan (Ilah) yang berhak disembah. Dalam hadits ini
Rasulullah hanya mencukupkan kepada penggunaan kata “Ilah”,
tidak menambahkannya dengan “Rabb”.
Lalu kita lihat pula sabda Rasulullah kepada Usamah ibn
Zaid: ―Wahai Usamah, mengapa engkau membunuh seorang yang
berkata “La Ilaha Illallah”, adakah engkau telah telah membelah
hatinya hingga engkau tahu bahwa ia berkata demikian benat-
benar dari hatinya atau hanya di mulutnya saja?‖. Peristiwa ini
terjadi ketika terjadi peperangan antara para sahabat Rasulullah
dengan orang-orang kafir. Ada salah seorang kafir yang karena
terdesak kalah lalu ia mengucapkan “La Ilaha”, namun kemudian
Usamah tetap membunuhnya, karena terdapat tanda-tanda yang
sangat kuat bahwa orang kafir tersebut berkata demikian hanya
untuk menyelamatkan diri belaka. Namun begitu Usamah tetap
ditegur oleh Rasulullah. Pada saat itu Usamah sama sekali tidak