Page 257 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 257

Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid  | 255

                   Dalam  ayat  lain  firman  Allah  tentang  Fir‘aun  yang
            mengaku  tuhan  dan  berhak  untuk  disembah,  bahwa  Fir‘aun
            berkata: “Ma „Alimtu Lakum Min Ilahin Ghayri…”, dalam ayat ini
            dia  hanya  mencukupkan  kepada  penggunaan  kata  “Ilah”.  Lalu
            dalam ayat lain bahwa Fir‘aun berkata: “Ana Rabbukum al-A‟la…”.
            Dalam ayat ini dia mencukupkan kepada penggunaan kata “Rabb”.
            Artinya,  dalam  setiap  ungkapannya  tidak  keduanya  secara
            langsung diungkapkan. Ini adalah bukti bahwa penggunaan kata
            “Ilah” dan kata “Rabb” memiliki pemaknaan yang sama.
                   Kesimpulannya,  dalam  banyak  ayat-ayat  al-Qur‘an  dan
            hadits-hadits Nabi terdapat pemahaman bahwa pengertian tauhid
            Rububiyyah  sama  dengan  tauhid  ukuhiyyah.  Dalam  banyak  ayat,
            Allah hanya mencukupkan dengan salah satu ungkapan saja dari
            keduanya,  karena  keduanya  memiliki  makna  yang  sama.
            Pemahaman  inilah  yang  telah  disebutkan  oleh  Allah  dalam  al-
            Qur‘an, juga pemahaman ini yang dipahami oleh para malaikat-
            Nya,  oleh  segenap  para  nabi-Nya,  oleh  seluruh  manusia  baik
            orang-orang  mukmin  dalam  pengakuan  ketuhanan    mereka
            kepada Allah, atau orang-orang kafir dalam pengakuan ketuhanan
            mereka terhadap sesembahan mereka sendiri, dan bahkan inilah
            pula  pemahaman  yang  diakui  oleh  raja-raja  Fir‘aun  yang  kafir
            kepada Allah.
                   Lantas, apa dasar para ahli bid‘ah yang sangat keras kepala
            tersebut  membagi  tauhid  kepada  dua  macam,  yang  dengan
            pendapat ini kemudian mereka mengkafirkan orang-orang Islam
            dengan alasan bahwa mereka hanya mengakui tauhid  Rububiyyah
            saja, mereka tidak mengakui tauhid Uluhiyyah?! Dari mana mereka
            berpendapat  bahwa  tauhid  Rububiyyah  saja  tidak  cukup  untuk
            menyelamatkan  orang-orang  Islam  dari  kekufuran,  yang  dengan
            alasan  ini  kemudian  mereka  memerangi  bahkan  membunuh
            orang-orang Islam yang berada di luar faham mereka?! Ajaran dari
   252   253   254   255   256   257   258   259   260   261   262