Page 14 - E-Modul IPA
P. 14
STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN PENCERNAAN
B. LAMBUNG
Lambung memiliki struktur yang kompleks terdiri dari beberapa bagian utama.
Bagian paling atas adalah kardia, tempat bermuaranya kerongkongan ke lambung
yang dilengkapi otot sfingter untuk mencegah refluks (kondisi dimana makanan
kembali ke atas dari lambung menuju kerongkongan). Bagian tengah atau fundus
merupakan bagian yang membulat dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan
makanan sementara. Bagian terbesar adalah korpus yang berbentuk seperti kantung
dan merupakan tempat utama sekresi asam lambung serta enzim pencernaan. Di
bagian bawah terdapat pilorus yang mengatur pengeluaran makanan ke usus halus
melalui otot sfingter pilorus. Dinding lambung tersusun dari empat lapisan yaitu
mukosa (lapisan terdalam), submukosa, muskularis (otot), dan serosa (lapisan
terluar). Lapisan mukosa mengandung sel-sel khusus yang mensekresi asam
lambung, enzim, dan mukus pelindung. Otot-otot di lapisan muskularis berkontraksi
secara ritmis untuk mengaduk dan mencampur makanan dengan cairan pencernaan
membentuk kimus.
Lambung merupakan organ pencernaan yang
memiliki peran penting dalam pencernaan
protein dan perlindungan tubuh. Dinding
lambung memiliki sel-sel khusus yang mensekresi
sekitar 2-3 liter cairan lambung per hari. Cairan
ini mengandung asam klorida (HCl) yang
menciptakan suasana sangat asam (pH 1-2)
untuk membunuh mikroorganisme berbahaya
dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
Pepsin adalah enzim utama yang berperan dalam
pencernaan protein, memecahnya menjadi
molekul yang lebih sederhana yaitu pepton dan https://www.ruangguru.com/blog/sistem-pencernaan-manusia
proteosa.
Proses pencernaan protein:
HCl mengubah pepsinogen menjadi pepsin aktif
Pepsin memecah protein menjadi pepton
Gerakan peristaltik mengaduk dan mencampur makanan
Chyme (bubur makanan) terbentuk setelah 2-4 jam
Sfingter pilorus mengatur pengeluaran chyme ke duodenum
Proses pencernaan protein
14

