Page 44 - Buku Digital_Julika Supriani (2006101020054)
P. 44
KRISIS SUEZ DAN PERAN INDONESIA
Pada tanggal 29 Oktober 1888 dilangsungkan
Konferensi Istambul (Turki) yang secara bersama-sama
menetapkan status Terusan Suez. Hal ini mengingat
kedudukan, fungsi, dan peranan Terusan Suez bagi
dunia internasional. Konferensi dihadiri oleh Inggris,
Jerman, Austria, Hongaria, Spanyol, Prancis, Italia,
Belanda, Rusia, Turki, dan Mesir. Konferensi
menetapkan Terusan Suez berstatus internasional.
Adapun hasil konferensi Istambul Suez Canal
Convention adalah sebagai berikut.
1. Kebebasan berlayar di Terusan Suez bagi semua
kapal, bak kapal dagang maupun kapal perang, baik
dalam keadaan damai maupun dalam keadaan perang.
2. Semua kapal yang melintasi Terusan Suez tidak
boleh memperlihatkan tanda-tanda peperangan.
3. Tidak boleh menempatkan kapal-kapal di pintu
masuk atau sepanjang Terusan Suez.
4. Pemerintah Mesir harus mengambil tindakan-
tindakan yang perlu guna menjamin pelaksanaan
Konferensi Istambul.
5. Kebebasan berlayar di Terusan Suez merupakan
kebebasan yang terbatas.
Pokok-pokok persetujuan ini berlakunya tidak dibatasi