Page 45 - Buku Digital_Julika Supriani (2006101020054)
P. 45

hingga  berakhirnya  Undang-undang  yang  mengatur

        konsesi dari perusahaan Terusan Suez.







               Terinspirasi  oleh  hasil  Konferensi  Asia  Afrika,

        maka  Gamal  Abdul  Nasser  menasionalisasi  Terusan

        Suez  pada  tanggal  26  Juli  1956.  Dengan  demikian,


        Terusan  Suez  yang  semula  berstatus  internasional

        sepenuhnya  dianggap  milik  bangsa  Mesir. Tindakan


        Gamal  Abdul  Nasser  ini  tentu  saja  dianggap  sebagai

        pelanggaran  serius  yang  segera  mendapat  reaksi  dari


        Inggris dan Prancis.






               Kedua negara Eropa yang mempunyai kepentingan

        dengan  Terusan  Suez  berencana  secara  besama-sama


        akan menyerang Mesir. Amerika Serikat sebagai negara

        adidaya dan juga merupakan sekutu Inggris dan Prancis


        mencoba                 menghindarkan                        penyerangan                    tersebut.

        Amerika  Serikat  berusaha  mengajak  berunding  ketiga


        negara              yang            sedang              bersengketa                  itu         untuk

        menyelesaikan masalah Terusan Suez.






               Pada  tanggal  16  Agustus  1956  atas  prakarsa


        Menteri  Luar  Negeri  Amerika  Serikat  John  Foster


        Dulles  diadakan  konferensi  di  London  untuk

        menyelesaikan  masalah  Terusan  Suez.  Konferensi  itu

        dihadiri  oleh  20  negara,  tetapi  Mesir  tidak  hadir.


        Konferensi mencapai persetujuan tentang penyelesaian

        masalah  Terusan  Suez  yang  disebut  Konferensi


        London. Hasil Konferensi London menyebutkan, antara

        lain  bahwa  akan  dibentuk  suatu  badan  internasional


        untuk menangani Terusan Suez. Namun, Gamal Abdul
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50