Page 933 - (EBOOK 3_PSDKP) MENGENAL NORMA STANDAR PROSEDUR & KRITERIA DI BIDANG PENGAWASAN SUMBER DAYA PERIKANAN
P. 933
- 4 -
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN
SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
NOMOR 3 /PER-DJPSDKP/2021
TENTANG
TATA CARA PENGAWASAN PENANGKAPAN,
PEMBUDIDAYAAN, DAN DISTRIBUSI BENIH BENING
LOBSTER (puerulus), BENIH LOBSTER, LOBSTER
(Panulirus spp.), KEPITING (Scylla spp.), DAN
RAJUNGAN (Portunus spp.) DI WILAYAH NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia memiliki potensi sumber daya ikan yang merupakan
komoditas perikanan penting yaitu dari lobster, kepiting, dan rajungan.
Tingkat permintaan lobster, kepiting, dan rajungan terus meningkat baik
untuk pasar domestik maupun ekspor. Pemenuhan permintaan pasar yang
tinggi, mendorong peningkatan upaya penangkapan lobster, kepiting dan
rajungan dari alam. Hal ini perlu diatur pengelolaannya, termasuk dalam
hal pengawasan terhadap komoditas tersebut.
Kementerian Kelautan dan Perikanan telah mencabut Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 12/PERMEN-KP/2020 tentang
Pengelolaan Lobster (Panulirus spp.), Kepiting (Scylla spp.), dan Rajungan
(Portunus spp.) di Wilayah Negara Republik Indonesia, dimana di dalam
aturan ini membolehkan ekspor benih bening lobster (puerulus) dari
wilayah Indonesia dengan beberapa ketentuan. Seiring dengan dinamika
kebijakan, guna mendukung pengelolaan ketiga komoditas tersebut yang
lestari dan berkelanjutan serta mendorong perikanan budidaya di dalam
negeri maka telah diterbitkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
nomor 17 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Lobster (Panulirus spp.),
Kepiting (Scylla spp.), dan Rajungan (Portunus spp.) di Wilayah Negara
Republik Indonesia.
DITJEN PSDKP
923

