Page 934 - (EBOOK 3_PSDKP) MENGENAL NORMA STANDAR PROSEDUR & KRITERIA DI BIDANG PENGAWASAN SUMBER DAYA PERIKANAN
P. 934

- 5 -                                                                  - 6 -


                   Dalam rangka  mengawasi tertib ketentuan peraturan tersebut         menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan,
            diperlukan fungsi pengawasan di bidang  penangkapan, pembudidayaan,        mendinginkan, menangani, mengolah, dan/atau mengawetkannya.
            dan distribusi hasil perikanan yang dilakukan oleh Pengawas Perikanan.   4.   Distribusi  adalah  bagian  dari  kegiatan  perikanan  untuk
            Oleh karena itu, Direktorat Jenderal PSDKP perlu melakukan penyesuaian     melalulintaskan  komoditas/hasil  perikanan  yang  meliputi
            terhadap   Peraturan  Direktur  Jenderal  PSDKP  Nomor  9/Per-             pengeluaran atau pemasukan dari atau ke wilayah Negara Republik
            DJPSDKP/2020  tentang Petunjuk Teknis Pengawasan Penangkapan,              Indonesia atau lalulintas antar area dalam satu provinsi maupun
            Pembudidayaan, dan Distribusi Lobster (Panulirus  Spp.), Kepiting (Scylla   antarprovinsi di dalam wilayah Negara Republik Indonesia.
            Spp.), dan Rajungan (Portunus Spp.) di Wilayah Negara Republik Indonesia.    5.   Benih Bening Lobster (puerulus) adalah lobster yang belum berpigmen
                                                                                       (non pigmented post larva).
        B.   MAKSUD DAN TUJUAN                                                     6.   Benih Lobster adalah Benih Bening Lobster (puerulus) yang telah
                   Penyusunan   tata  cara  pengawasan   penangkapan,                  berpigmen sampai ukuran di atas atau sama dengan 5 (lima) gram.
            pembudidayaan,  dan distribusi  benih bening  lobster  (puerulus),  benih   7.   Nomor Induk Berusaha yang selanjutnya disingkat NIB adalah bukti
            lobster,  lobster (Panulirus  spp.),  kepiting (Scylla  spp.),  dan rajungan   registrasi atau pendaftaran pelaku usaha untuk melakukan kegiatan
            (Portunus  spp.)  di  wilayah Negara Republik Indonesia  ini dimaksudkan   usaha dan sebagai identitas bagi pelaku usaha dalam pelaksanaan
            untuk dijadikan  acuan  bagi Pengawas Perikanan dalam melaksanakan         kegiatan usahanya.
            tugas  pengawasan  penangkapan, pembudidayaan,  dan distribusi benih   8.   Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya  melakukan
             bening lobster (puerulus), benih lobster, lobster (Panulirus spp.), kepiting   Penangkapan Ikan.
             (Scylla  spp.),  dan rajungan (Portunus  spp.)  di wilayah Negara Republik   9.   Nelayan Kecil adalah orang yang mata pencahariannya melakukan
             Indonesia. Sedangkan tujuannya adalah untuk terciptanya kesepahaman       Penangkapan  Ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,
             pola tindak dalam melaksanakan tugas  pengawasan  penangkapan,            baik yang menggunakan kapal penangkap ikan maupun yang tidak
             pembudidayaan,  dan distribusi  lobster  (Panulirus  spp.),  kepiting (Scylla   menggunakan kapal penangkap ikan.
             spp.), dan rajungan (Portunus spp.) di wilayah Negara Republik Indonesia.   10.  Pembudi Daya Ikan adalah Setiap orang yang mata pencahariannya
                                                                                       melakukan Pembudidayaan Ikan.
        C.   PENGERTIAN                                                            11.  Pembudi Daya Ikan Usaha Menengah adalah pelaku usaha
             Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini yang dimaksud dengan:               Pembudidayaan  Ikan  yang memiliki modal usaha lebih dari
             1.   Pengawas  Perikanan  adalah  pegawai negeri  sipil  yang mempunyai   Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) sampai dengan paling banyak
                tugas mengawasi tertib pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-      Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) tidak termasuk tanah
                undangan di bidang perikanan.                                          dan bangunan tempat usaha.
             2.   Penangkapan  Ikan adalah  kegiatan untuk memperoleh ikan di      12.  Pembudi Daya Ikan Usaha Besar adalah pelaku usaha Pembudidayaan
                perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau       Ikan  yang memiliki modal usaha lebih dari Rp10.000.000.000,00
                cara apapun, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk            (sepuluh miliar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
                memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan,  menangani,               usaha.
                mengolah, dan/atau mengawetkannya.                                 13.  Segmentasi Usaha adalah Pembudidayaan Ikan berdasarkan ukuran
             3.   Pembudidayaan   Ikan  adalah  kegiatan  untuk  memelihara,           atau bobot ikan yang dipelihara dalam waktu tertentu.
                membesarkan, dan/atau membiakkan ikan serta memanen hasilnya       14.  Pendederan adalah tahapan Pembudidayaan  Ikan  sampai dengan
                dalam lingkungan yang terkontrol, termasuk kegiatan yang               ukuran yang siap untuk dilakukan pembesaran.



                              DITJEN PSDKP
                                   924
   929   930   931   932   933   934   935   936   937   938   939