Page 96 - Kisah perjalanan SUPARDI 2901_tanpa tambahan-1-1-98
P. 96

Dalam  perkembangannya,  di  era  “1980”an  terjadi  regrouping,  Pussenarmed
        dan  Pussenarhanud  digabungkan  lagi  menjadi  Pussenart.  Pada  “2000”an,
        kembali terjadi pemisahan.


        Gambar no 10. gambar2 meriam.
                               Foto2 latihan menembak Meriam 76 mm.



        Tanggal 29 Januari 1969, Kursus Dasar Kecabangan (Sussarcab) Armed dibuka
        dan dilanjutkan dengan acara tradisi korps.
        Aku  mengira  bahwa  akan  ada  prabakti  lagi  di  sini.  Dengan  pakaian  PDLT
        dilengkapi toglerope, kami digiring  berkeliling        kota Cimahi sambil menarik
        dan mendorong meriam 76 mm (Mountain Gun), meriam standar pada waktu
        itu. Satu pucuk meriam diawaki 6 orang personel. Beruntung di antara kami
        ada  personil  mantan  Bintara  Armed  sehingga  pekerjaan  menarik  dan
        mendorong meriam ini berjalan lancar.
        Ternyata, acara ini benar-benar hanya untuk perkenalan dan berlangsung satu
        hari  saja.  Hal  tersebut  bertujuan  agar  kami  mempunyai  kesan  terhadap
        kesenjataan  dan  bangga  terhadap  korp  yang  di  negara  barat  dijuluki  sebagai
        “King of the battle”. Hari-hari selanjutnya kami menjalani pendidikan, seperti
        kuliah biasa dengan  perlakuan sebagai Perwira (Siswa).

        Sejak memasuki Pusdik Armed, aku tertarik dengan moto yang terpampang di
        pintu gerbang, “BIJAK, CEPAT, TELITI”. Rupanya itu adalah penjabaran dari
        doktrin  Armed  “TRI  SANDYA  YUDHA”.  Artinya  bahwa  prajurit  Armed
        harus mampu menguasai tiga unsur penentu petempuran, yaitu “Bijak” dalam
        menentukan  sasaran,  apa  sasaran  pokok,  dan  apa  sasaran  antara.  “Cepat”
        dimaksudkan agar cepat dalam mengambil keputusan, tidak bertele-tele, dan
        selalu  tepat  waktu  sesuai  dengan  jadwal.  “Teliti”  berarti  tidak  asal-asalan,
        semua harus direncanakan, dan  diperhitungkan dengan baik dan benar.
        Setelah  kami  belajar,  ternyata  benar  bahwa  hampir  semua  materi  pelajaran
        pokok,  yang  meliputi  pelajaran  taktik  dan  teknik  Armed,  yang  kami  pelajari
        selama 9 bulan mendukung moto Tri Sandya Yudha itu.
        Dari pengalaman mengamalkan prinsip-prinsip “bijak, cepat, teliti” ini ternyata
        berpengaruh  dalam  menjalani  penugasan  selanjutnya,  membuat  aku  merasa
        mantap menapaki perjalanan karier.
   91   92   93   94   95   96   97   98