Page 21 - SALSA NABILA EVANDI
P. 21
9
gigi di perlukan pendidikan kesehatan yang bertujuan antara lain yaitu tercapainya
perubahan perilaku individu, keluarga, dan masyarakat dalam membina dan memelihara
perilaku sehat dan lingkungan sehat. Peran aktif juga penting dalam upaya mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal, terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, dan
masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental, dan sosial, sehingga
dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian (Wardani, 2017).
2.2.1 Gambaran Umum Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak
Penyakit gigi dan mulut di Indonesia termasuk dalam sepuluh besar penyakit
terbanyak di pusat pelayanan kesehatan primer seperti Puskesmas dengan proporsi nasional
sebesar 25,9% dan karies gigi merupakan penyakit gigi dan mulut yang paling sering terjadi
dibandingkan dengan penyakit gigi dan mulut lainnya, seperti gingivitis dan periodontitis.
Karies dapat terjadi pada berbagai kelompok usia, tetapi paling rentan menyerang anak usia
6- 12 tahun. Menurut Riskesdas (2018), berdasarkan kelompok umur, proporsi terbesar
dengan masalah gigi dan mulut adalah kelompok umur 5-9 tahun (67,3%) dengan 14,6%
telah mendapat perawatan oleh tenaga medis gigi. Proporsi terendah dengan masalah gigi
dan mulut adalah umur 3-4 tahun (41,1%) dengan 4,3% telah mendapat perawatan oleh
tenaga medis.
Kesehatan gigi dan mulut harus sangat dijaga untuk mencegah terjadinya penyakit
gigi dan mulut pada gigi permanen yang telah tumbuh. Anak yang mengalami karies pada usia
kanak–kanaknya, berisiko menderita karies kembali di kemudian hari. Hal tersebut yang
menyebabkan insiden karies cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya usia,
sehingga perilaku perawatan kesehatan gigi dan mulut yang baik harus ditanamkan sejak
usia dini, guna mencegah terjadinya karies atau penyakit gigi dan mulut lainnya. World