Page 23 - SALSA NABILA EVANDI
P. 23
11
keseluruhan, termasuk bagi kesehatan mulut karena aktivitas minum dapat membantu
membersihkan beberapa efek negatif dari makanan dan minuman yang menempel pada gigi,
gunakan pasta gigi berfluorida yang diserap tubuh untuk digunakan oleh sel-sel yang
membangun gigi sehingga dapat menguatkan enamel gigi. Fluoride juga merupakan
pertahanan utama terhadap kerusakan gigi yang bekerja dengan memerangi kuman yang
dapat menyebabkan kerusakan (Dinkes, 2019).
Pemeliharaan kesehatan gigi selanjutnya adalah dengan pengaturan makanan,
mengkonsumsi makanan yang mengandung zat pemanis kerap menjadi kegemaran pada anak
usia sekolah seperti permen, cokelat, kue, dan lain sebagainya. Tingginya konsentrasi gula
dalam makanan tersebut dapat menembus plak gigi, sehingga akan di metabolisme oleh
bakteri menjadi asam, apabila konsumsi makanan manis secara berlebihan tersebut tidak
diimbangi dengan perawatan gigi yang baik maka akan berisiko untuk terkena karies gigi,
oleh karena itu pengaturan makanan pada anak usia sekolah dianjurkan untuk diet rendah
gula dan tinggi nutrisi. Kebiasaan mengonsumsi sukrosa yang berlebih dapat mengakibatkan
penurunan PH dari 6,5 menjadi 5,0 dimana hal ini menyebabkan terjadinya demineralisasi
lapisan email gigi (Dinkes, 2019). Pemeriksaan secara rutin setiap 6 bulan sekali dianjurkan,
terutama pada anak usia sekolah dikarenakan pada anak usia sekolah telah mengalami
pergantian gigi dari gigi susu menjadi permanen. Indonesia telah melakukan banyak upaya
pencegahan penyakit gigi dan mulut seperti penyuluhan kesehatan gigi dan mulut,
pemberian topikal fluoride, serta pengadaan program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
(UKGS). Pedoman pelaksanaan program UKGS yang diterbitkan oleh Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) memiliki beberapa program kesehatan gigi
berbasis sekolah seperti kegiatan sikat gigi bersama di sekolah menggunakan pasta gigi