Page 115 - Draft Revisi BUKU TJ Reviu Bu Ning PR Ok_Kirim Pak Unan_18 Des 2024
P. 115

Beracara  Dalam  Perkara  Pengujian  Undang-Undang,  menyatakan  bahwa

                         pemohon  adalah  pihak  yang  menganggap,  hak  dan/atau  kewenangan
                         konstitusinya dirugikan oleh berlakunya undang-undang, yaitu:

                         a.  perorangan Warga Negara Indonesia;
                         b.  kesatuan  masyarakat  hukum  adat  sepanjang  masih  hidup  sesuai

                              dengan  perkembangan  masyarakat  dan  prinsip  Negara  Kesatuan

                              Republik Indonesia yang diatur dalam undang-undang;
                         c.  badan hukum publik atau privat; atau

                         d.  lembaga negara.


                         Ketentuan di atas dipertegas dalam penjelasannya, bahwa yang dimaksud

                         “hak  konstitusional”  adalah  hak-hak  yang  diatur  dalam  Undang-Undang
                         Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.


                         Dengan demikian, agar seseorang atau suatu pihak dapat diterima sebagai

                         pemohon  yang  memiliki  kedudukan  hukum  (legal  standing)  dalam
                         permohonan  pengujian  undang-undang  terhadap  Undang-Undang  Dasar

                         Negara  Republik  Indonesia  Tahun  1945,  terlebih  dahulu  para  pemohon

                         harus menjelaskan dan membuktikan:
                         a.  kualifikasi dalam permohonan a quo sebagaimana diatur dalam Pasal

                              51 ayat (1) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah
                              Konstitusi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8

                              Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun
                              2003 tentang Mahkamah Konstitusi;

                         b.  hak dan/atau kewajiban konstitusional dalam kualifikasi dimaksud yang

                              dianggap telah dirugikan oleh berlakunya undang-undang yang diuji; dan
                         c.  kerugian  hak  dan/atau  kewenangan  konstitusional  para  pemohon

                              sebagai akibat berlakunya undang-undang yang dimohonkan pengujian.


                         Lebih lanjut, Mahkamah Konstitusi melalui Putusan Nomor 006/PUU-III/2005

                         dan  putusan  Nomor  11/PUU-V/2007  serta  putusan-putusan  lainnya,
                         berpendirian bahwa hak dan/atau kewenangan konstitusional sebagaimana

                         dimaksud  dalam  Pasal  51  ayat  (1)  Undang-Undang  tentang  Mahkamah
                         Konstitusi harus memenuhi 5 (lima) syarat yaitu:


                                                                                                      115
   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120