Page 128 - Draft Revisi BUKU TJ Reviu Bu Ning PR Ok_Kirim Pak Unan_18 Des 2024
P. 128
Pada dasarnya suatu putusan pengadilan diambil berdasarkan sidang
permusyawaratan hakim untuk mencapai permufakatan. Namun, undang-
undang membuka kemungkinan dalam hal tidak tercapai permufakatan bulat
maka putusan diambil dengan suara terbanyak. Terhadap hakim yang memilki
pendapat berbeda, pendapatnya yang berbeda tersebut wajib dimuat dalam
putusan (vide Pasal 14 Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang
Kekuasaan Kehakiman dan Pasal 45 ayat (10) Undang-Undang Nomor 24
Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi). Namun, dissenting opinion tidak
menimbulkan akibat hukum apapun.
Dalam praktik, dissenting opinion pernah diterapkan dalam beberapa putusan
antara lain:
a. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 21/PUU-XII/2014 tentang Pengujian
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang hukum Acara Pidana.
b. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 2/PHPU.PRES-XXII/2024 tentang
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun
2024.
Pertanyaan 131
Apakah Mahkamah Konstitusi berwenang untuk menguji Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang?
Jawaban:
Mahkamah Konstitusi berwenang melakukan pengujian Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang karena Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang memiliki kedudukan yang sama dengan Undang-Undang.
Baik Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 maupun
Undang-Undang tentang Mahkamah Konstitusi tidak mengatur tentang
kewenangan pengujian Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang.
Namun, dalam putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 138/PUU-VII/2009,
Mahkamah Konstitusi telah menyatakan bahwa Mahkamah Konstitusi
128