Page 54 - Draft Revisi BUKU TJ Reviu Bu Ning PR Ok_Kirim Pak Unan_18 Des 2024
P. 54

Pertanyaan 48
               Apa  yang  membedakan  secara  mendasar  antara  tahap  panitia  antarkementerian

               dan/atau antarnonkementerian dengan tahap pengharmonisasian, pembulatan, dan
               pemantapan konsepsi rancangan peraturan perundang-undangan?



                     Jawaban:
                     Hal yang membedakan secara mendasar antara tahap panitia antarkementerian

                     dan/atau antarnonkementerian dengan tahap pengharmonisasian, pembulatan,
                     dan pemantapan konsepsi rancangan peraturan perundang-undangan terdapat

                     pada  kewenangan  pengambilan  keputusan,  baik  terkait  aspek  substansi

                     maupun teknik penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan. Dalam
                     tahap  panitia  antarkementerian  dan/atau  antarnonkementerian,  pengambilan

                     keputusan  merupakan  kewenangan  ketua  panitia  antarkementerian  dan/atau
                     antarnonkementerian  yang  ditunjuk  oleh  pemrakarsa.  Dalam  tahap  tersebut,

                     kementerian hukum dan hak asasi manusia dan kementerian terkait lainnya yang
                     menjadi  anggota  panitia  antarkementerian  dan/atau  antarnonkementerian

                     berada dalam posisi pihak yang diundang untuk memberikan masukan terhadap

                     rancangan perundang-undangan yang disusun.


                     Pemrakarsa  selaku  pihak  yang  mengoordinasikan  panitia  antarkementerian
                     dan/atau  antarnonkementerian  dapat  menerima atau  menolak  masukan  yang

                     diberikan oleh anggota panitia antarkementerian dan/atau antarnonkementerian
                     sesuai dengan garis dan arah kebijakan yang ditentukan oleh pemrakarsa.



                     Sedangkan  dalam  proses  pengharmonisasian,  pembulatan,  dan  pemantapan
                     konsepsi rancangan peraturan perundang-undangan, kewenangan pengambilan

                     keputusan berada  pada  Kementerian  Hukum  dan  Hak  Asasi Manusia  selaku

                     koordinator  pengharmonisasian,  pembulatan,  dan  pemantapan  konsepsi
                     rancangan peraturan perundang-undangan. Kementerian Hukum dan Hak Asasi

                     Manusia selaku koordinator dalam pengharmonisasian tersebut tentunya berada
                     pada  posisi  yang  tidak  berkepentingan  terhadap  rancangan  yang  disusun,

                     sehingga pengambilan keputusan pada tahap pengharmonisasian, pembulatan,
                     dan  pemantapan  konsepsi  rancangan  peraturan  perundang-undangan  dapat


                                                                                                       54
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59