Page 20 - SEMANTIK
P. 20
tahun lagi, bulan depan, tahun lalu, dsb. juga merupakan
deiksis. Akan tetapi, pusatnya adalah waktu tuturan itu
diujarkan (moment of speaking). Kemarin referennya
sehari sebelum waktu tuturan itu diutarakan, besok
referennya sehari setelah tuturan itu diutarakan, dan lusa
referennya dua hari setelah tuturan itu diutarakan, dst.
Deiksis yang berpusat pada waktu tuturan disebut deiksis
temporal. Referen deiksis temporal disebut titik labuh.
Akhirnya, bentuk-bentuk di sini, di sana, di situ, ke sini,
ke situ, ke sana, dsb. juga bersifat deiktik. Bentuk- bentuk
ini berpusat pada jauh dekatnya suatu tempat dengan
pembicara. Di sini, di sana, dan ke sana bersangkutan
dengan tempat yang jauh dengan pembicara dan gerak
yang menjauhi pembicara. Deiksis yang berpusat pada
jauh dekatnya suatu tempat dengan pembicara disebut
deiksis lokatif. Tentu saja kesemuanya ini menyangkut
pemakaian yang bersifat konvensional atau kanotik.
Sering kali terjadi penyimpangan di dalam pemakaian
yang bersifat nonkonvensional. Misalnya, untuk
menyindir kata saya referennya bukan pembicara, tetapi
lawan bicara atau orang yang diajak bicara (disindir). Di
dalam berbicara lewat surat atau telepon, di sini mengacu
tempat yang jauh dari pembicara karena pembicara
mengandaikan atau membayangkan komunikasi semuka
dengan lawan bicara. Untuk jelasnya, periksa contoh (3),
(4), dan (5) berikut.
3) Wah, komputerku baru, ya?
4) Keadaan Ananda sehat-sehat saja di rantau.
Bagaimana keadaan Ibu sekeluarga di sini?
5) Hallo, selain kamu, di sini ada siapa saja?
I Dewa Putu Wijana 9
Muhammad Rohmadi