Page 37 - SEMANTIK
P. 37
1. Antonimi Biner dan Antonimi Nonbiner
Antonimi biner (binary apposition) adalah
perlawanan yang beranggotakan dua buah kata.
Perlawanan antara hidup dan mati, laki-laki dan
perempuan, serta jantan dan betina adalah perlawanan
biner. Kutub perlawanan biner tidak bersifat continous.
Di antara hidup dan mati, laki-laki dan perempuan,
jantan dan betina tidak memungkinkan ada kata atau
anggota pasangan yang lain. Di dalam logika tradisional,
perlawanan nonbiner sejajar dengan konsep kontradiksi
(contradictory). Kontradiksi adalah konsep perlawanan
yang membagi kesemestaan wacana menjadi dua bagian.
Apabila dikatakan bukan X pasti Y. Sebaliknya bila hal itu
dikatakan Y, hal itu pasti X. Bila suatu entitas dikatakan
mati, entitas itu pasti tidak hidup. Demikian pula bila
sesuatu dikatakan laki-laki atau jantan, serta itu pasti
bukan perempuan atau bukan betina.
Sehubungan dengan ini, Parker (1986: 36)
mendefinisikan pasangan perlawanan ini sebagai “Pairs
that exhaust all possibilities a long the scale”. Oleh karena
itulah, kalimat (7), (8) dan (9) berikut tidak terterima
dalam bahasa Indonesia.
7) * Kakek Heru lebih hidup dari pada Kakek Tuti.
8) * Ani lebih betina daripada Tina.
9) * Hendra lebih laki-laki dibandingkan Eka.
Apabila di dalam bahasa Indonesia ditemukan
pemakaian lebih hidup, setengah mati, lebih jantan, dsb.
hal ini bersangkutan dengan makna sekunder bukan
makna primer, seperti terlihat dalam kalimat (11), (12),
dan (13) berikut.
SEMANTIK
26 Teori dan Analisis