Page 25 - Buku PPh Pasal 21
P. 25

Jika ditemukan pelanggaran, DJP akan memberikan sanksi dan tindakan yang harus

                      diambil oleh pihak yang terkait, seperti membayar denda atau melakukan perbaikan
                      pada dokumen yang tidak sesuai.

                   g.  Banding atau Gugatan
                      Pihak yang merasa tidak puas dengan hasil pemeriksaan dan sanksi yang diberikan dapat

                      mengajukan  banding  ke  Kantor  Pelayanan  Pajak  atau  mengajukan  gugatan  ke
                      Pengadilan Pajak.

                   h.  Pembayaran Denda dan Perbaikan

                      Jika terdapat sanksi berupa denda atau perbaikan dokumen, pihak yang terkait harus
                      segera melaksanakan pembayaran atau perbaikan tersebut dalam jangka waktu yang

                      telah ditentukan oleh DJP.
                   i.  Monitoring dan Evaluasi

                      Setelah  pelaksanaan  sanksi,  DJP  akan  melakukan  monitoring  dan  evaluasi  untuk
                      memastikan bahwa pihak yang terkait telah mematuhi sanksi dan melakukan perbaikan

                      sesuai dengan rekomendasi yang diberikan.

                  Dalam melakukan pemeriksaan, DJP akan selalu berpegang pada prinsip transparansi dan
                  objektivitas.  Oleh  karena  itu,  sangat  penting  bagi  pihak-pihak  yang  terkait  untuk

                  mempersiapkan dokumen dan menjawab pertanyaan dengan jujur dan transparan.

                  Pasal 21 Undang-Undang Pajak Penghasilan mengatur tentang penghasilan yang dikenai
                  pajak  adalah  penghasilan  dari  bentuk  apapun  termasuk  penghasilan  yang  diterima  atau

                  diperoleh dalam bentuk uang, barang, dan jasa. Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 21
                  dapat  berupa  ketidakpatuhan  dalam  pemberian,  pemotongan,  dan  penyetoran  pajak

                  penghasilan Pasal 21 oleh pihak yang ditunjuk sebagai pemotong pajak.


                  SANKSI ATAS PELANGGARAN PPh PASAL 21

                  Sanksi pelanggaran PPh Pasal 21 dapat dikenakan berdasarkan Pasal 13 Undang-Undang
                  Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Berikut adalah

                  sanksi yang dapat dikenakan:

                   a.  Sanksi administratif berupa bunga sebesar 2% per bulan terhadap jumlah pajak yang
                      seharusnya dipotong dan disetor, mulai tanggal jatuh tempo pembayaran hingga tanggal

                      pelunasan.
                   b.  Jika dalam jangka waktu 1 tahun terhitung sejak jatuh tempo pembayaran pajak, pajak

                      yang seharusnya dipotong dan disetor belum atau kurang disetor, maka pemotong pajak






                  21  Buku Saku: PPh Pasal 21
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30