Page 45 - BUKU AJAR BAHASA INDONESIA KELAS XII - FARRAH, RAHMAH, RYANA
P. 45

dimengerti di antara  mereka dan  bisa dipahami  oleh  hampir seluruh  masyarakat di
                        tanah air yang terjangkau oleh media massa. Pendapat ini sejalan dengan pendapat
                        Mulyana  (2008)  yang  menyatakan  bahwa  bahasa  gaul  adalah  sejumlah  kata  atau
                        istilah  yang  memiliki  arti  khusus,  unik,  menyimpang,  atau  bahkan  bertentangan
                        dengan  arti  yang  lazim  ketika  digunakan  oleh  orang-orang  dari  subkultur  tertentu.
                        Bisa  disimpulkan  bahwa  bahasa  gaul  merupakan  salah  satu  bentuk  penyimpangan
                        dari bahasa Indonesia itu sendiri.

                                Penggunaan  bahasa  gaul  semakin  bertumbuh  pesat  pada  kalangan  remaja
                        dikarenakan penggunaan bahasa yang bisa dibilang variasi baru dari bahasa informal
                        ini dinilai bersifat fleksibel, karena bahasa gaul akan selalu muncul dan berkembang
                        sesuai perkembangan zaman. Dampak dari  semakin cepatnya arus globalisasi  yang
                        mendukung  berkembangnya  zaman  adalah  keharusan  untuk  merasa  kekinian,  baik
                        dari gaya hidup, teknologi, dan tentunya termasuk kemampuan berbahasa. Beberapa
                        tahun lalu, dikenal istilah baper, kepo, atau biarin, yang penting hepi sempat menjadi
                        tren yang cukup dikenal kalangan remaja. Istilah tersebut tergantikan secara perlahan-
                        lahan  hingga  saat  ini  muncul  istilah  gelay,  istilah  baru  dari  bahasa  gaul  yang
                        diperkenalkan oleh penyanyi muda Indonesia, Nissa Sabyan. Istilah tersebut kembali
                        menjadi  tren  pada  kalangan  remaja  yang  banyak  menggunakannya  dalam
                        berkomunikasi.  Hal  ini  tentu  menjadi  perhatian  para  penggiat  bahasa  ketika  sadar
                        akan  kemungkinan  pudarnya  bahasa  Indonesia  karena  generasi  muda  lebih  banyak
                        memakai bahasa gaul ketimbang bahasa Indonesia.

                        Menjamurnya Penggunaan Internet

                                  Era  globalisasi  menjadikan  informasi  sangat  mudah  diakses  oleh  siapa  saja,
                        khususnya  dalam  penggunaan  internet  dan  situs  jejaring  sosial.  Hasil  riset  yang
                        didanai  UNICEF  dan  dilaksanakan  oleh  Kementerian  Komunikasi  dan  Informatika
                        Indonesia  mengungkapkan  fakta  mencengangkan  bahwa  sebanyak  79,5%  atau
                        sebanyak 30 juta anak-anak dan remaja Indonesia merupakan pengguna aktif internet
                        dan  media  jejaring  sosial  menjadi  pilihan  utama  sebagai  sarana  berkomunikasi.
                        Gencarnya penggunaan media sosial ini sejalan dengan berkembangnya bahasa gaul
                        di  kalangan  remaja  yang  secara  tidak  langsung  turut  berpengaruh  pada  kepudaran
                        bahasa  Indonesia  yang  seharusnya  menjadi  bahasa  utama  yang  digunakan  dalam
                        berkomunikasi.

                                  Penggunaan  bahasa  gaul  ini  bisa  dikatakan  amat  berdampak  pada  eksistensi
                        bahasa Indonesia ketika remaja tidak mengetahui kaidah-kaidah penggunaan bahasa
                        Indonesia yang baik dan benar. Aktivitas berbahasa memiliki kaitan yang amat erat
                        dengan budaya sebuah generasi. Bila generasi negeri semakin tenggelam dan tidak
                        merasa sadar akan kemungkinan pudarnya bahasa Indonesia, maka akan dipastikan
                        eksistensi  bahasa  Indonesia  perlahan-lahan  akan  terpinggirkan  dan  digantikan  oleh
                        bahasa gaul.

                        Bermunculan Karya Sastra dengan Penggunaan Bahasa Gaul

                                  Karya sastra menjadi salah satu media yang dapat dimanfaatkan dalam proses
                        mempelajari  bahasa. Tak dipungkiri, penggunaan bahasa gaul pun  menjarah  media
                        cetak, seperti majalah, surat kabar, dan karya sastra seperti novel atau cerpen. Tren
                        karya sastra yang kini bermunculan adalah  teenlit atau teen literature, karya sastra
                        populer  yang  muncul  pada  periode  Angkatan  Sastra  tahun  2000.  Sastra  populer
                        metropop  ini  memuat  tema  kehidupan  remaja  dan  banyak  menggunakan  variasi
                        bahasa gaul di dalamnya.

                                 Tahun 2000-an merupakan tahun ketika karya sastra yang menggunakan bahasa
                        gaul menjadi karya sastra yang paling diminati. Tahun 2018, seri Dilan - Dia Adalah
                        Dilanku  Tahun  1990  karya  Pidi  Baiq  menjadi  buah  bibir  masyarakat  dan  menjadi
                        buku dengan kategori best seller. Novel ini menggunakan variasi bahasa gaul yang
                        banyak  digunakan  remaja  dan  diminati  karena  penggunaan  bahasa  gaul  tersebut
                        dinilai lebih mudah dipahami dan sejalan dengan kehidupan remaja sehari-hari. Hal





                                                                41
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50