Page 103 - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Compile 18 Januari 2019
P. 103

rakyat di Sigli dan sekitarnya. Pemberontakan itu, menurut dugaan Belanda, didalangi oleh TM Hasan.   akhir kalimat ini tepuk tangan pun menggema di seluruh ruangan yang padat dengan manusia dan TM
 Oleh karena itu Pemerintah Kolonial Belanda segera mengerahkan tentara untuk mencari TM Hasan di   Hasan lega serta bangga atas keberhasilan tugas yang diembannya. 10
 sekitar Sigli dan kalau tidak ditemukan akan diadakan penyelidikan lebih lanjut. Namun sebelum pencarian
 dan penyelidikan selesai dilaksanakan, tentara Jepang telah lebih dahulu menduduki Indonesia. Belanda pun   Setelah kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada tanggal 22 Agustus 1945, TM Hasan diangkat menjadi
 terpaksa harus menyerahkan kekuasaannya pada penguasa baru yang datang dari negara matahari terbit. 6  Gubernur Sumatera dengan ibukota provinsi di Medan. Ia lalu mengangkat residen dan walikota di
               seluruh Sumatera. Ia pun menginstruksikan seluruh residen dan walikota bahwa terhitung tanggal 4
 Selama masa pendudukan Jepang (1942-1945) berbagai kegiatan politik dibekukan oleh pihak militer   Oktuber 1945 di setiap kantor, rumah penduduk, dan tempat keramaian harus dikibarkan bendera
 Jepang. Kalaupun ada beberapa pemimpin Indonesia yang bergerak harus melakukannya secara diam-  Merah Putih. Dalam rapat umum di Lapangan Fukuraido (sekarang Lapangan Merdeka) pada tanggal 4
 diam, yang secara luas dikenal dengan istilah “kegiatan di bawah tanah”. Umumnya para pemimpin   Oktober 1945 Gubernur Teuku Muhammad Hasan mengumumkan kembali Proklamasi Kemerdekaan
 Indonesia pada saat itu bekerja sama dengan pihak Jepang. Demikian juga halnya dengan TM Hasan.   RI yang dibacakan Soekarno pada 17 Agustus 1945 di Jakarta. Kepada rakyat yang membanjiri Lapangan
 Hal ini tidak berarti perjuangan mereka terhenti dan pudar. Taktik kerja sama yang dipraktekkan atas   Merdeka ia meminta agar rela berkorban mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan RI. 11
 dasar perhitungan situasi dan kondisi masa itu adalah semata-mata sebagai jalan keluar yang mungkin
 ditempuh untuk menuju ke gerbang kemerdekaan. 7  Teuku Muhammad Hasan menjabat Gubernur Sumatera hingga 1948. Setelah itu, pada tahun 1948,
               Sumatera dibagi menjadi tiga provinsi, yakni Sumatera Utara dipimpin Sultan M Amin Nasution,
 Pada masa penjajahan Jepang TM Hasan tetap berada di Medan dan bekerja di sejumlah tempat. Ketika   Sumatera  Tengah  dipimpin Muhammad  Nasroen, dan  Sumatera  Selatan  dipimpin  Mohammad  Isa.
 Jepang hendak angkat kaki dari Aceh pada tahun 1945 ia menjadi salah satu tokoh Aceh yang bersedia   Selain menjadi Gubernur Sumatera Utara TM Hasan juga pernah menjadi Menteri Pendidikan dan
 bergabung dengan para nasionalis di Jakarta. Sementara itu dalam usaha menjalin hubungan secara lebih   Kebudayaan, Wakil Ketua Pemerintahan Darurat Republik Indonesia, dan Menteri Agama. Di samping
 akrab dengan rakyat—tentu saja bagi kemenangan perang Asia Timur Raya—pemerintah militer Jepang   itu ia aktif dalam berbagai kegiatan sosial, seperti Ketua Umum Yayasan Rahmat Ilahi, Ketua Badan
 mengadakan dua lembaga baru dalam badan pemerintah, yaitu Kantor Tinzukyoku (Kantor permohonan   Penasihat Taman Iskandar Muda, Ketua Dewan Kantor Universitas Islam Jakarta yang dijabat sejak
 rakyat kepada Gunseibu) dan Kantor Koseikyoku (Kantor Kemakmuran Rakyat). TM Hasan ditunjuk sebagai   tahun 1950, dan masih banyak lagi. Semua itu semata-mata didorong oleh rasa tanggung jawabnya
 kepala kedua kantor tersebut dengan tugas mempelajari semua surat permohonan rakyat yang dialamatkan   kepada nusa dan bangsa tercinta. Atas jasa-jasa yang telah disumbangkannya itu rakyat dan Pemerintah
 kepada  gunseibu  dan  kemudian  memberi  pertimbangan  atau  saran  sehubungan  dengan  permohonan   Republik Indoensia memberi berbagai tanda penghargaan. Tanda kehormatan Satyalanjana Peringatan
 tersebut. Dengan penempatannya sebagai kepala kedua kantor tersebut sekali lagi ia mendapat kesempatan   Perdjuangan Kemerdekaan dan tanda jasa Bintang Gerilya  dianugerahkan oleh Presiden/Panglima
 secara lebih leluasa untuk mengabdi kepada rakyat yang sedang dalam keadaan sangat menderita.  Tertinggi Angkatan Perang Republik Indonesia masing-masing tertanggal 20 Mei 1961 dan 5 Oktober
               1961. Sementara Dewan Harian Nasional Badan Penggerak Pembina Potensi Angkatan-45 dan
               Pimpinan Pusat Taman Iskandar Muda menganugerahkan Piagam Penghargaan masing-masing tanggal
 MASA KEMERDEKAAN
               19 April 1982 (penyerahan secara resmi, piagam penghargaan bertanggal 1 April 1982) dan 12 Mei
 Pada tanggal 7 Agustus 1945 Mr. Teuku Muhammad Hasan bersama dengan Dr. M. Amir dan Mr. A.   1982. Sementara itu Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dengan surat tertanggal 14 April 1982,
 Abbas diangkat menjadi anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indoensia (PPKI) mewakili Sumatera.    No. x811.611/2/SJ atas nama Presiden Republik Indonesia menganugerahkan Bintang Mahaputra, suatu
 8
 Bersamaan dengan pemberitahuan tentang pengangkatannya tersebut ia dan kedua temannya diundang   bintang kehormatan tinggi yang memang patut dan berhak diterimanya.
 untuk menghadiri sidang PPKI yang direncanakan akan diadakan pada tanggal 16 Agustus 1945. Untuk   TM Hasan meninggal pada 21 September 1997. 12
 memenuhi undangan tersebut tepat pada hari penyerahan Jepang kepada Sekutu, yakni tanggal 14
 Agustus 1945, ia berangkat ke Jakarta dengan lebih dahulu singgah di Singapura karena direncanakan
 bergabung  dengan Bung  Karno  dan Bung  Hatta  yang  sedang  dalam perjalanan pulang  dari Saigon.
 Setiba di Jakarta keadaan sama sekali berubah. Sidang PPKI yang semula diadakan pada tanggal 16
 Agustus 1945 di bawah pengawasan pemerintah militer Jepang batal. Jepang tentu tidak mungkin lagi
 mencampuri urusan yang berkenaan dengan kemerdekaan Bangsa Indonesia. 9
 Pada  tanggal 30 September 1945 para  pemuda  yang  digerakkan oleh Achmad  Tahir, Sugondho
 Kartoprodjo, dan beberapa yang lain mengadakan rapat besar di Gedung Pertemuan Taman Siswa,
 Jalan Amplas, Medan. Pada rapat itu TM Hasan hadir dan memberi kata sambutan. Dalam rapat inilah
 TM Hasan secara terbuka mengumumkan Proklamasi 17 Agustus 1945 kepada khalayak ramai. Dengan
 semangat bergelora dan penuh keberanian ia mengemukakan bahwa “Indonesia Merdeka telah menjadi
 kenyataan Proklamasi yang didengungkan oleh Bung Karno dan Bung Hatta ke seluruh dunia”. Sampai


 6  Ibid., hlm. 47

 7  Ibid., hlm. 50.  10 Ibid., hlm. 59.
 8  Dzikry Subhani., Op.Cit.  11 Dzikry Subhani, Op.Cit.
 9  Ibid., 52-53.  12 Ibid.




 90  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  91
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108