Page 131 - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Compile 18 Januari 2019
P. 131

Presiden Sukarno                                                                                            Atas
 dan Menteri                                                                                                 Presiden Sukarno
 Pengajaran, Abu                                                                                             duduk di kursinya
 Hanifah duduk di                                                                                            saat Sidang Parlemen
 barisan depan sedang                                                                                        RIS dan di sebelah
 mendengarkan                                                                                                kanannya para
 pidato seorang                                                                                              menteri yaitu (dari
 mahasiswa di istana                                                                                         kiri ke kanan) Sultan
 Rijswijk                                                                                                    Hamid II, Wahid
 (Sumber: Arsip                                                                                              Hasjim, Wilopo,
 Nasional Republik                                                                                           Abu hanifah, Herling
 Indonesia).                                                                                                 Laoh, Ida Anak
                                                                                                             Agung
                                                                                                             (Sumber: Arsip
                                                                                                             Nasional Republik
                                                                                                             Indonesia)

                                                                                                             Tengah
                                                                                                             Sidang pertama
                                                                                                             Kabinet RIS di
                                                                                                             Gedung Dewan
                                                                                                             Menteri (dari kiri
                                                                                                             ke kanan) Menteri
                                                                                                             Negara, Sultan
                                                                                                             Hamid II; Menteri
                                                                                                             Dalam Negeri, Ida
                                                                                                             Anak Agung Gde
                                                                                                             Agung; Menteri
                                                                                                             Negara Dr. R.
 kelompoknya melarikan diri ke Leuwiliang dan petualangannya berakhir setelah ditangkap oleh Lasykar         Soeparno; Menteri
                                                                                                             Kehakiman, R.
 Leuwiliang  pimpinan Soleh Iskandar. Pada tahun 1947 Abu Hanifah menjadi anggota Masyumi dan                Soepomo; Menteri
                                                                                                             Perburuhan, Mr.
 kemudian mewakili partai itu menjadi anggota KNID sebagai Ketua Fraksi Masyumi.                             Wilopo; Menteri
                                                                                                             Pengajaran, Dr. Abu
 Sebagai Ketua Barisan Hizbullah, Abu Hanifah pernah memimpin pasukannya dalam beberapa kontak               Hanifah
 senjata melawan tentara Sekutu dan NICA. Salah satu pertempuran yang melibatkan pasukannya adalah           (Sumber: Arsip
                                                                                                             Nasional Republik
 pertempuran melawan tentara Sekutu (Inggris), yang kemudian diketahuinya merupakan kesatuan                 Indonesia)
 Gurkha dari Divisi ke-23. Sewaktu menghadapi Belanda dalam Agresi I ia tertangkap, lalu dijebloskan
                                                                                                             Bawah
 ke penjara Tangerang pada bulan Agustus 1947. Setelah dibebaskan pada bulan Februari 1948 ia diusir
                                                                                                             Menteri Pengajaran,
 dari daerah pendudukan oleh pihak Belanda. Ia pergi ke Yogyakarta, kembali ke barisan Hizbullah dan         Dr. Abu Hanifah
 Masyumi. Ketika Kabinet Hatta dibentuk menggantikan Kabinet Amir Syarifuddin, ia diangkat sebagai           (kedua dari kiri)
                                                                                                             sedang berdiskusi
 penasihat kabinet.                                                                                          dengan tokoh
                                                                                                             (Sumber: Arsip
 Pada waktu terjadi Agresi Militer II Abu Hanifah kembali tertangkap oleh pasukan KNIL. Ia bersama           Nasional Republik
                                                                                                             Indonesia).dalam
 tahanan lain dibebaskan setelah tercapai kesepakatan antara pihak RI dan Belanda untuk mengadakan           Moehkardi,
 Konferensi Meja Bundar  (KMB) yang akan diselenggarakan di Den Haag, Belanda. Ia duduk sebagai              1982/1983: 120)
 salah satu anggota delegasi RI yang diketuai oleh Mr. Susanto. Sewaktu Moh. Hatta menbentuk Kabinet
 Republik Indonesia Serikat (RIS) Abu Hanifah dipercayai sebagai salah satu menteri, yaitu Menteri PP&K.

 Salah satu program kerja  Kementrian PP&K pada masa  kepemimpinannya  antara lain melakukan
 pembenahan terhadap Balai Pustaka yang pada waktu itu ditempatkan di bawah PP&K. Tujuan
 pembenahan itu antara lain agar lembaga tersebut dapat segera menerbitkan buku-buku berkualitas
 dan bermutu, yang dapat dijadikan bacaan oleh para remaja Indonesia.
 Semasa kepemimpinannya, Kementrian PP&K merencanakan melakukan perubahan terhadap sistem
 pendidikan yang sedang berjalan, yang masih menggunakan sistem pendidikan dan kurikulum warisan
 kolonial. Untuk tujuan itu ia memimpin delegasi RI ke Konferensi UNESCO di Florence, Italia, yang
 diselenggarakan pada bulan Mei 1950. Tak lama setelah itu ia kembali memimpin delegasi RI ke Missi
 Goodwill ke negeri Belanda. Masukan-masukan yang diperoleh dari kedua forum internasional tersebut
 kemudian  dijadikan bahan perbaikan sistem  pendidikan nasional di  Indonesia.  Sistem pendidikan
 nasional itu berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, sehingga mewajibkan ada pelajaran agama di tiap
 jenjang pendidikan.

 Setelah RIS bubar dan kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), ia ditunjuk sebagai
 advisor general pada Kementrian Luar Negeri dengan pangkat Duta Besar Keliling. Jabatan ini sekaligus




 118  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  119
   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136