Page 283 - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Compile 18 Januari 2019
P. 283

Pada tahun 1955 dr.                                                                                         Presiden Soekarno
 J.  Leimena, melalui                                                                                        dan dr. J. Leimena
 tulisan dalam buku                                                                                          saat upacara
 ini, mencetuskan                                                                                            pembukaan Sidang
 konsep jangka                                                                                               Raya Dewan Gereja-
 panjang tentang                                                                                             gereja Indonesia di
 pembangunan                                                                                                 Istora Senayan pada
 kesehatan yang                                                                                              tanggal 5 Mei 1964
 disebut dengan                                                                                              (Sumber: koleksi
 Bandung Plan yang                                                                                           Institut Leimen)
 menjadi dasar bagi
 pengembangan
 Puskesmas-
 puskesmas di seluruh
 Indonesia
 (Sumber: koleksi
 Institut Leimena)
















 ini. Setelah Kabinet Ali II jatuh pada April 1957, Leimena mengusulkan agar pemerintah mengakomodir   Johannes Leimena di dalamnya. Setelah terjadi peristiwa G30S, tuntutan pembubaran Kabinet Dwikora
 pihak-pihak yang selama ini tersisihkan dari pusaran pemerintahan, seperti Masyumi dan angkatan bersenjata.   gencar terdengar. Pada 21 Februari 1966 dibentuklah Kabinet Dwikora Yang Disempurnakan. Dalam
 Dengan diakomodirnya pihak-pihak ini diharapkan tidak lagi terjadi perpecahan dan tarik ulur kepentingan.   kabinet ini Leimena menduduki dua posisi berbeda: sebagai Wakil Perdana Menteri II dan sebagai
 Namun usul tersebut tidak dapat direalisasikan hingga akhirnya terbentuklah Kabinet Djuanda.  Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan ad interim di bawah koordinasi Prof. Prijono. 12

 Pada masa Demokrasi Terpimpin, Leimena sangat dekat dengan Soekarno. Karena  kedekatannya
 dengan Soekarno inilah beberapa kali Leimena ditunjuk langsung oleh Soekarno sebagai Pejabat   PEMIKIRAN TERHADAP NEGARA DAN BANGSA
 Presiden yang mengurus kondisi dalam negeri saat Soekarno pergi ke luar negeri. Meskipun dekat,
 Leimena  tidak  segan  berbeda  pendapat  dan  menyampaikan  perbedaan  tersebut  pada  Soekarno.   Dalam hal kenegarawanannya, Leimena mempunyai pandangan bahwa baik buruk suatu negara dan
 Seringkali pula Leimena menjadi penengah hubungan Soekarno dengan para pembantunya, seperti   bangsa ditentukan oleh warganya. Leimena menyebutnya sebagai warga negara yang bertanggung
 pada  saat  ketidaksetujuan  Djuanda  pada  ide  Soekarno  mengenai penyelenggaraan  pesta  olahraga.   jawab. Setiap warga negara yang menjadi bagian suatu bangsa atau negara memiliki tanggung jawab
 Leimena menengahi mereka berdua dengan mengedepankan kebersamaan agar isu-isu tersebut tidak   atas baik-buruk, maju-mundur, dan timbul-tenggelamnya  suatu negara. Jika  negara  mengalami
 menjadi bahan kritik oleh pihak yang berseberangan dengan pemerintah.  kemunduran maka sebagai warga negara wajib mengkritik pemerintah melalui jalur yang sesuai dengan
               hukum dan legal; jika negara mengalami suatu kemajuan maka warga harus memuji pemerintahan dan
 Antara tahun 1959 dan tahun 1966 Leimena menjabat Menteri Koordinator Distribusi. Salah satu   mendukungnya secara penuh. Hal itu, menurut Leimena, akan terjadi jika setiap warga negara memiliki
 yang mendasari penunjukan Leimena untuk jabatan ini adalah suksesnya program Bandung Plan. Salah   kesadaran sebagai bagian dari negara dan bangsa.  Dengan warga negara yang bertanggung jawab,
                                                             13
 satu tugas Menteri Koordinator Distribusi adalah menjamin kesejahteraan masyarakat. Oleh karena   timbul pertanyaan: kepada siapa atau untuk apa kita harus bertanggung jawab. Menurut Leimena, setiap
 itu langkah yang dilakukan Leimena bukan hanya terfokus pada peningkatan angka pendapatan per   warga negara yang masuk ke dalam wilayah yuridis suatu negara harus taat dan bertanggungjawab
 kapita saja, tetapi juga membangun jalur-jalur distribusi dan konsumsi bagi masyarakat agar roda   pada aturan hukum dan undang-undang yang berlaku. Jika rakyat bertanggung jawab kepada hukum,
 perekonomian semakin berjalan lancar. Dalam bidang ekonomi, Leimena berpendapat bahwa campur   bagaimana dengan pemerintah? Pemerintah harus bertanggung jawab kepada rakyat selaku pemberi
 tangan pemerintah merupakan sesuatu yang harus dilakukan untuk menjamin keadilan. Berkait dengan   mandat kekuasaan, sehingga pemerintah harus bisa dikontrol dan diawasi oleh rakyat. Dalam lingkup
 hal tersebut beberapa  kali Leimena  berbeda  pendapat dengan Chaerul Saleh dalam pengambilan   yang lebih luas, suatu negara juga harus bertanggungjawab dalam setiap langkah yang diambil. Menurut
 kebijakan mengenai peran modal asing, karena Saleh memberikan keleluasaan bagi modal asing dengan   Leimena, kebertanggungjawaban negara terdiri dari dua aspek: (1) secara rohani atau spiritual negara
 alasan pembangunan.
               haruslah bertanggungjawab pada Tuhan Yang Maha Esa dan (2) secara duniawi, ketatanegaraan harus
 Salah satu masalah yang dihadapi Kementerian Koordinator Distribusi pada waktu itu adalah naiknya   bertanggungjawab kepada bangsa dan negara yang mereka layani. 14
 harga pangan, terutama beras, yang mulai langka pasokan. Leimena mengusulkan agar wilayah Sulawesi   Terhadap hubungan antara konsep kewarganegaraan yang bertanggungjawab dan umat Kristen,
 Selatan dikembangkan menjadi lumbung beras nasional. Selain itu perusahaan negara yang bertugas   Leimena menganggap bahwa umat Kristen memiliki hak dan kewajiban yang sama terhadap bangsa
 untuk bahan pangan diminta menjaga pasokan beras di kota-kota besar. Ia juga meminta kementerian   dan negara Indonesia; bahkan Leimena menghimbau umat Kristen harus menjadi contoh bagi
 terkait untuk memperbaiki arus distribusi pangan agar berjalan lancar dan tidak terjadi kelangkaan.   masyarakat lain dalam hal kecintaan dan nasionalisme. Pandangan dan perwujudan kewarganegaraan
 Kebijakan tersebut sesuai dengan Deklarasi Ekonomi yang  dicanangkan oleh Soekarno  mengenai   yang bertanggungjawab harus selalu direfleksikan melalui pandangan bahwa segala kemuliaan hanya
 kemandirian ekonomi dan sumber daya Indonesia.
               bagi Tuhan, sehingga umat Kristen jangan sampai beranggapan sebagai minoritas dan dalam hal
 Sejak Indonesia merdeka, Leimena tercatat sebagai orang yang paling banyak masuk ke dalam kabinet.   ketatanegaraan kurang berperan. Umat Kristen merupakan warga negara yang memiliki hak dan
 Meskipun sering terjadi pergantian kabinet, tetapi hampir setiap kabinet yang berganti selalu ada nama   kewajiban sama seperti warga negara yang lain. 15




 270  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  271
   278   279   280   281   282   283   284   285   286   287   288