Page 279 - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Compile 18 Januari 2019
P. 279

Dr. J. Leimena                                                                                              Atas
 bersama istri dan                                                                                           Sebagian peserta
 anak-anak (1951).                                                                                           Kongres Pemuda
 (Duduk tengah, kiri                                                                                         II (Oktober 1928)
 ke kanan), tamu                                                                                             berfoto di halaman
 WHO, R. Tjitjih                                                                                             gedung Indonesische
 Wiyarsih Leimena,                                                                                           Clubgebouw
 Lendra Kraton                                                                                               (sekarang Gedung
 Melani Kusumahati                                                                                           Sumpah Pemuda)
 (digendong), Dr. J.                                                                                         di Jakarta. Dr. J.
 Leimena. (Berdiri                                                                                           Leimena menjadi
 belakang, kiri ke                                                                                           sekretaris dalam
 kanan) Adrianus                                                                                             kongres tersebut
 Djauhar Dominggus,
 Anne Marie                                                                                                  (Sumber: koleksi
 Elisabeth, Catharina,                                                                                       Institut Leimena)
 Veronica. (Duduk
 depan, kiri ke kanan)                                                                                       Tengah
 Viveka Nanda,                                                                                               Menteri Kesehatan
 Johannes Erick,                                                                                             dr. J. Leimena
 Remy Jesaja
                                                                                                             sedang berbicara
 (Sumber: koleksi                                                                                            dalam Muktamar
 Institut Leimen)                                                                                            Ikatan Dokter
                                                                                                             Indonesia di Gedung
                                                                                                             Fakultas Kedokteran
                                                                                                             Universitas
                                                                                                             Indonesia di
                                                                                                             Salemba pada tgl. 30
                                                                                                             September 1951
                                                                                                             (Sumber: koleksi
 memiliki kesempatan untuk membaur dengan masyarakat yang lain. Leimena juga berpendapat bahwa               Institut Leimena)
 masih banyak organisasi atau kelompok yang memiliki pandangan “lokal” dalam ideologi mereka dan
 belum mengarah pada pandangan yang lebih luas, misalnya paham kebangsaan dan persatuan.                     Bawah
                                                                                                             Perundingan di
                                                                                                             atas kapal Renville
 Leimena memulai kegiatan organisasi sejak duduk di bangku Sekolah Tinggi Geneeskunde Hoogeschool            pada tgl. 17 Januari
 (GHS) di Jakarta. Selama menjadi mahasiswa ia aktif dalam sejumlah organisasi seperti Jong Ambon            1948. Tampak dari
                                                                                                             kiri ke kanan: Mr.
 dan Christelijke Studentenvereniging (CSV). Melalui organisasi itulah Leimena berkenalan dengan             Latuharhary, Mr.
                                                                                                             Ali Sastroamidjojo,
 Soekarno, yang kelak membuat hubungan antar keduanya sangat dekat. Leimena juga menunjukkan                 H. Agus Salim, dr.
 kepedulian pada gerakan kepemudaan. Pada tahun 1926 ia aktif dalam Gerakan Oikimene dan Jong                J. Leimena, Drs.
                                                                                                             Setiadjit, Mr. Amir
 Ambon serta mulai mempersiapkan Kongres Pemuda. Dalam perhelatan bersejarah tersebut Leimena                Syarifuddin
 menjadi salah satu panitia, sehingga dapat dikatakan ia berperan dalam pelaksanaan Sumpah Pemuda.           (Sumber: koleksi
                                                                                                             Institut Leimena)
 Ia juga dikenal sebagai salah satu pendiri Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI). 6

 Salah satu gerakan dan paham yang sangat mempengaruhi Leimena pada masa studinya adalah
 pergerakan nasional dan paham kebangsaan. Ketertarikan ini dipicu oleh pergaulannya di Batavia
 yang dekat dengan banyak orang dari berbagai golongan masyarakat, ditambah dengan bacaan-bacaan
 yang menyangkut masalah kebangsaan. Sekitar tahun 1925-1926 Leimena mulai memahami pemikiran
 dan ide-ide Soekarno tentang masa depan bangsa Indonesia yang kelak sangat mempengaruhinya.
 Leimena  sadar  telah  terjadi  perubahan  baru  dalam  tatanan  masyarakat  Hindia-Belanda  dengan
 lahirnya kaum intelektual.

 Selain pergerakan dan paham kebangsaan, Leimena juga berkenalan dengan gerakan keagamaan dan
 religius yang juga sangat mempengaruhi pandangan, kebijakan, dan kepribadiaannya. Gerakan tersebut
 adalah Oikumene, yang berarti ‘kesadaran’, suatu kesadaran yang bertanggung jawab, kesadaran untuk
 menyatukan umat Kristen tanpa harus melepaskan identitas sosial dan budaya mereka. Gerakan
 Oikumene ia kenal lewat hubungannya dengan penginjil untuk kalangan mahasiswa dari organisasi
 Zendingsconsuulaat Batavia. Dalam gerakan ini Leimena menemukan hubungan antara gerakan politik
 dan agama, yang diyakininya bukan dua hal yang bertolak belakang, melainkan dapat digabungkan demi
 tujuan yang mulia.



 KARIER SEBAGAI DOKTER DAN POLITIKUS

 Leimena memulai karier sebagai dokter sejak tahun 1930 di Centrale Burgelijke Ziekenhuis (CBZ)
 Batavia, yang kini lebih dikenal dengan Rumah Sakit (RS) Cipto Mangunkusomo, Jakarta. Tak lama




 266  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  267
   274   275   276   277   278   279   280   281   282   283   284