Page 308 - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Compile 18 Januari 2019
P. 308

Mohamad Sanusi                                                                                                                                                                                                                        Mohamad Sanusi
                          Hardjadinata saat                                                                                                                                                                                                                     Hardjadinata saat
                          menjabat sebagai                                                                                                                                                                                                                      menjabat sebagai
                          Gubernur Jawa                                                                                                                                                                                                                         Gubernur Jawa
                          Barat, c.1951-1956.                                                                                                                                                                                                                   Barat, c.1951-1956.
                          (Sumber: Arsip                                                                                                                                                                                                                        (Sumber: Arsip
                          Nasional Republik                                                                                                                                                                                                                     Nasional Republik
                          Indonesia)                                                                                                                                                                                                                            Indonesia)


























                                           Sementara itu pengembangan bidang pendidikan dan kebudayaan dalam Kabinet Ampera II dirumuskan
                                           dasar-dasar filosofis berikut:
                                                 -  Tinggi rendah kebudayaan suatu bangsa  dapat diukur dari sifat atau karakter bangsa  itu
                                                   sendiri. Begitu pula ukuran manusia sebagai individu dapat dilihat pada sifat atau karakter
                                                   kebudiannya.
                                                 -  Usaha pendidikan tidak lain adalah memelihara individu menjadi pribadi yang tahu pada hak
                                                   asasinya dengan menuntut adanya hak untuk mengatur diri sendiri dengan penuh tanggung jawab.
                                                 -  Pengakuan hak asasi pribadi dapat melahirkan prinsip demokrasi dalam pendidikan.
                                                 -  Pendemokratisasian akan berhasil bila pertumbuhan (growth) dalam diri individu tidak
                                                   dikekang, tetap bebas merdeka melalui kekuatan hidup yang dimiliki sejak manusia dilahirkan.
                                                 -  Hidup yang bebas tidak berarti bebas sebebas-bebasnya tanpa batas. Oleh karena itu harus
                                                   ada sistem among, di mana individu dibina dan diarahkan dengan tut wuri handayani, artinya
                                                   mengarahkan dan memelihara pertumbuhan jiwa menurut saluran “Suci Tata” dan “Tertib
                                                   Damai”.
                                                 -  Kesucian, ketaatan, dan kedamaian  diukur berdasarkan kebudian serta  keadaban dan
                                                   martabat bangsa itu sendiri.
                                                 -  Adat istiadat suatu bangsa biasanya digunakan sebagai ukuran nilai kepribadian bangsa itu.
                                                   Akan tetapi, adat istiadat itu tidak bisa dipertahankan terus-menerus karena pada hakikatnya
                                                   hidup manusia selalu mengalami pertumbuhan dan perubahan.
                                                 -  Hidup atas dasar prinsip tri-kon (kontinu, konsentris, konvergen) dapat mengatur hubungan
                                                   kehidupan kebudayaan  yang  berkembang secacara universal.  Dengan  demikian terjadilah
                                                   hubungan antara suku-suku bangsa di Indonesia dan hubungan antara bangsa Indonesia dan
                                                   bangsa-bangsa lain.
                                                 -  Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mengembangkan dan mengadakan perubahan
                                                   agar tercapai suatu tujuan, baik untuk pribadi, untuk kepentingan bangsa, maupun untuk
                                                   kepentingan dunia. 16

                                           Pada tahun ketika Sanusi menjabat sebagai Menteri P&K dan selama tahun 1960-an pada umumnya
                                           Indonesia yang dipimpin oleh pemerintahan Orde Baru menjadikan pembangunan sebagai tujuan.
                                           Selain pembangunan infrastruktur, hal lain yang juga diperhatikan adalah bagaimana pembangunan
                                           dapat dicapai dan apakah kebudayaan-kebudayaan lokal yang ada di Indonesia selaras dengan proses
                                           pembangunan.  Kabinet Ampera II menyebut “pendidikan adalah pembangunan”  dan pokok-pokok
                                                                                                                    18
                                                        17
                                           pemikirannya sebagai berikut:



                             296  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018                                                                                                             MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  297
   303   304   305   306   307   308   309   310   311   312   313