Page 343 - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Compile 18 Januari 2019
P. 343

Teuku Mohammad Syarif Thayeb





               MASA KECIL DAN PENDIDIKAN

               Teuku Mohammad Syarif Thayeb kelahiran Peureulak, Aceh, tanggal 7 Agustus 1920, dari keluarga
               bangsawan dan memperoleh gelar “teuku” dari ayahnya, Teuku Cik Muhammad Thayeb, seorang
               uleebalang  ‘hulubalang’  di  Peureulak.  Sebagaimana  diketahui  bahwa,  dalam  lembaran  sejarah  Aceh,
               kawasan kelahiran Syarif Thayeb merupakan bekas kerajaan yang pernah jaya sebelum kedatangan
               kolonialis Belanda. 1

               Catatan mengenai masa pendidikannya hanya tercatat ketika ia belajar di Geneeskundige Hogeschool
               di Aceh tahun 1933.  Pendidikan di sekolah lanjutan kedokteran masa kolonial Belanda itu ia selesaikan
                                 2
               pada tahun 1938. Sejak sekolah di Geneeskundige Hogeschool, ia aktif dalam gerakan politik untuk
               Indonesia merdeka, namun masih secara sembunyi-sembunyi (gerakan bawah tanah). Hal ini sangat
               dimungkinkan karena Aceh pada masa itu merupakan ladang yang subur bagi tumbuhnya gerakan
               penentangan terhadap kolonialis Belanda. Oleh karena saat itu penjajah menjalankan politik opresif
               dan polisi mata-matanya (Politieke Inlichtingen Dienst-PID) bertebaran di mana-mana, maka kegiatan
               politik secara tidak nyata merupakan upaya yang paling mungkin dilakukan Syarif Thayeb muda.
               Beralihnya kekuasaan Hindia Belanda ke tangan tentara pendudukan Jepang tahun 1942 tidak membuat
               Syarif Thayeb mundur dari dunia pergerakan. Ia tetap aktif mengupayakan kebebasan Indonesia dari
 Masa Jabatan  penjajah sehingga beberapa kali ditangkap militer Jepang. Tuduhan yang ditujukan kepadanya adalah ia
               dianggap berbahaya dan menyebar ujaran kebencian terhadap Jepang.
 22 Januari 1974 – 29 Maret 1978
               Pada masa pendudukan Jepang, Syarif Thayeb melanjutkan pendidikan di Ika Dai Gaku Jakarta (Sekolah
               Tinggi Kedokteran Jakarta). Karena tidak puas dengan pendidikannya, Syarif Thayeb melanjutkan studi
               di Harvard Medical School, Amerika Serikat, tahun 1955. Pendidikan di perguruan tinggi bergengsi di
               Boston itu dirampungkannya pada tahun 1957. Ia kemudian melanjutkan kuliah di Pediatrics School of
               Medicine di Philadelphia.

               Pengakuan terhadap kiprah ilmu dan minat akademisnya tidak hanya diperoleh di ujung kuliah yang
               dijalaninya, tetapi juga diperoleh setelah aktif mendarmabaktikan ilmunya di perguruan tinggi dan
               sebagai pejabat  publik. Setamat  kuliah  dan  setelah  kembali aktif  di lingkungan  Tentara  Nasional
               Indonesia (TNI) sebagai Kepala  Bank dan Laboratorium Darah Angkatan Darat, Syarif Thayeb
               dipercayai menjadi Kepala  Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Cipto  Mangunkusumo  di Jakarta. Ia
               pun menjadi dosen pada Fakultas Kedokteran Bagian Anak Universitas Indonesia (UI) dan kemudian
               menjadi presiden universitas tersebut, dan setelah itu menjadi Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu
               Pengetahuan (PTIP). Minat dan pengabdiannya yang tinggi pada dunia akademis khususnya dan dunia
               pendidikan pada umumnya mengantarnya menjadi penerima Doktor Honoris Causa (Dr. HC.) untuk
               bidang pendidikan yang dianugerahkan oleh Mindanao University Filipina tahun 1967. Delapan tahun
               kemudian ia kembali memperoleh Doktor Honoris Causa dari The Philipines Womens University
               Manila.   Tidak  hanya  menyibukkan  diri  dalam  pendidikan  umum  yang  berhubungan  dengan  dunia
                      3
               kedokteran, ia juga tercatat pernah mengikuti pendidikan dalam bidang kemiliteran, yakni pada Sekolah
               Staf Angkatan Darat (SESKOAD) di Bandung tahun 1970.



               KARIER

               Dunia militer memang menjadi bagian dari sejarah hidup Syarif Thayeb. Kegiatannya dalam gerakan bawah
               tanah guna pembebasan Indonesia dari cengkeraman kolonialis (Belanda dan Jepang) menyebabkan ia
               memilih masuk dunia militer pada awal kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Ia memasuki kancah




 330  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  331
   338   339   340   341   342   343   344   345   346   347   348