Page 347 - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Compile 18 Januari 2019
P. 347

Atas                                                                                                        Pembukaan Rapat
 Pelantikan Dewan                                                                                            Koordinasi Proyek
 Perwakilan Rakyat                                                                                           Perintis Sekolah
 Gotong Royong                                                                                               Pembangunan
 (DPR-GR). Anggota                                                                                           se-Indonesia oleh
 legislatif yang dilantik                                                                                    Menteri P&K, Dr
 Presiden Soekarno                                                                                           Syarif Thayeb di
 merupakan                                                                                                   Hotel Horison,
 pengganti                                                                                                   Jakarta
 Konstituante yang                                                                                           (Sumber Foto:
 dibubarkan lewat                                                                                            Pepustakaan
 Dekrit Presiden 5                                                                                           Nasional Republik
 Juli 1959                                                                                                   Indonesia)
 (Sumber: Buku
 30 Tahun Indonesia
 Merdeka, Jilid 3)

 Tengah
 Presiden Suharto
 di Bina Graha
 menyerahkan naskah
 Negara Kertagama
 kepada Menteri
 P&K, Sjarif Thayeb
 bertempat di Bina
 Graha, tgl 23 Juli
 1974
 (Sumber:
 Pepustakaan
 Nasional Republik   Di samping itu pemerintah juga menyediakan beasiswa kepada peserta didik yang berprestasi namun
 Indonesia)
               kurang beruntung secara ekonomi. Dalam kurun waktu 1974-1975 telah diberikan beasiswa kepada
 Bawah         3.046  siswa  sekolah dasar,  sekolah  lanjutan,  dan  perguruan  tinggi dengan  jumlah dana  sebesar
 Menteri P&K Syarif   Rp  20.523.000,00. Pada  tahun  1975-1976  beasiswa  diberikan  kepada  7.757  peserta  didik  dengan
 Thayeb menerima
 sumbangan uang   jumlah dana sebesar Rp 52.799.000,00. Terlihat peningkatan yang siginifikan dalam jumlah penerima
 sebesar Rp.   beasiswa serta jumlah dana yang dialokasikan oleh pemerintah dalam dua tahun ajaran bersangkutan.
 250.000.- untuk
 ITB Bandung dari   Berdasar data yang tersaji terlihat bahwa penerima beasiswa terbesar adalah siswa Sekolah Dasar
 Presiden Direktur   (SD). Pada tahun ajaran 1974-1975 jumlah yang menerima beasiswa sebanyak 1.269 orang dan tahun
 PT Caltex Pacific
 Indonesia Julius   ajaran 1975-1976 meningkat menjadi 3.247 orang. Siswa SD yang mendapat beasiswa, terutama, untuk
 Tahya, bertempat di
 ruang kerja Menteri   siswa kelas siswa kelas V dan kelas VI. Di samping siswa SD, beasiswa juga diberikan kepada siswa
 P&K di Senayan   Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA), Sekolah Teknik (ST),
 Jakarta, tgl 9 Nop
 1974          Sekolah Kesejahteraan Keluarga Pertama (SKKP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Teknik
 (Sumber:      Menengah (STM), Sekolah Kesejahteraan Keluarga Atas (SKKA), Sekolah Pendidikan Guru (SPG),
 Pepustakaan
 Nasional Republik   Sekolah Pendidikan Olah Raga Atas (SMOA), SPSA, SPIK, serta perguruan tinggi (universitas dan
 Indonesia)                    9
               institut keguruan).

               Pembangunan gedung sekolah baru, khususnya SD Inpres, berdampak pada peningkatan peserta didik.
               Pada era Syarif Thayeb pemerintah memperkirakan akan terjadi lonjakan peserta didik pada jenjang SD
               sebanyak 7,5 juta orang. Peningkatan jumlah siswa dan pembangunan gedung sekolah membutuhkan
               ketersediaan guru yang akan mengajar. Setelah diperhitungkan antara jumlah sekolah yang dibangun
               dan peningkatan jumlah peserta didik didapat angka kebutuhan guru sebanyak 525.000 orang. Hal itu
               berarti terdapat kekurangan guru sebanyak 100.000 orang karena jumlah guru SD saat itu lebih kurang
               425.000. Angka 100.000 orang belum termasuk adanya guru yang pensiun dan meninggal yang jumlah
               diperkirakan mencapai 89.000. Oleh karena itu Syarif Thayeb mengupayakan penambahan jumlah guru
               SD setidaknya sebanyak 38.000 orang setiap tahun. Penambahan ini diupayakan melalui jalur SPG.
               Sehubungan dengan hal itu jumlah SPG ditambah dengan peningkatan daya tampung dan pembangunan
               gedung baru dan direncanakan akan dikembangkan sebanyak 66 SPG. Pengembangan SPG dirasa belum
               mampu memenuhi kebutuhan tenaga guru karena hanya akan mampu menghasilkan 13.000 lulusan.
               Oleh karena itulah diadakan berbagai paket pendidikan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
               guru. Di samping itu juga dibangun satu Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa (SGPLB). Memang, pada
               era Syarif Thayeb, perhatian terhadap anak usia sekolah berkebutuhan khusus semakin meningkat,
               sehingga direncanakan pembangunan lembaga pendidikan yang khusus mendidik calon guru untuk
               sekolah dengan peserta harus mendapat perhatian dan dididik secara istimewa.




 334  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  335
   342   343   344   345   346   347   348   349   350   351   352