Page 350 - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Compile 18 Januari 2019
P. 350

Upacara peringatan
                          Hari Sumpah
                          Pemuda ke 49
                          dengan Instruktur
                          Upacara Menteri
                          P&K Dr. Syarif
                          Thayeb bertempat
                          di Istora Senayan                                                                                                                       muda terhadap tantangan perkembangan masyarakat serta unsur kebudayaan dari luar negeri. Output
                          Jakarta
                          (Sumber:                                                                                                                                kegiatan ini adalah pewarisan nilai-nilai budaya pada generasi berikutnya.
                          Pepustakaan
                          Nasional Republik                                                                                                                       Untuk mewujudkan pewarisan nilai budaya, terutama untuk anak didik, pembinaan berada di tangan
                          Indonesia)
                                                                                                                                                                  guru. Bila guru gagal mentransfer pengetahuan kepada peserta didik, masa depan negara dan bangsa—
                                                                                                                                                                  dalam kacamata Syarif Thayeb—berada dalam jurang kehancuran. Oleh karena itu pada masa akhir
                                                                                                                                                                  kepemimpinan Bung Karno tersebut ia menginginkan pendidikan di Indonesia mampu menjamin masa
                                                                                                                                                                  depan generasi muda yang gemilang.

                                                                                                                                                                  Syarif Thayeb juga menggalakkan kembali pengenalan tut wuri handayani. Di samping itu ia melakukan
                                                                                                                                                                  empat kebijakan penting untuk mengatasi masalah pendidikan. Pertama, meningkatkan daya tampung
                                                                                                                                                                  anak sekolah untuk semua jenjang pendidikan. Kedua, membebaskan SPP untuk Sekolah Dasar,
                                                                                                                                                                  khusus untuk kelas I sampai III; sedangkan untuk perguruan tinggi Menteri P dan K memperbanyak
                                                                                                                                                                  jenis beasiswa untuk kalangan mahasiswa yang tidak mampu. Ketiga, peningkatan mutu pendidikan
                                                                                                                                                                  digarap secara sistematis pada semua tingkatan pendidikan dengan menyelenggarakan penataran untuk
                                                                                                                                                                  dosen dan guru serta penyempurnaan fasilitas pendidikan dengan pemikiran dan pendekatan inovatif.
                                           Pada tahun yang sama (1975), berdasarkan Keputusan Menteri P dan K ditetapkan Pelaksanaan Pola                         Keempat, mendirikan sekolah kejuruan STM Pembangunan Politeknik dan menyempurnakan kurikulum
                                           Kebijaksanaan Dasar Pengembangan Pendidikan Tinggi di Indonesia. Konsep pemikiran yang mendasari                       Fakultas Keguruan Ilmu Teknik (FKIT) sebagai usaha peningkatan relevansi pendidikan.
                                           pengembangan  pendidikan  tinggi  tersebut  antara  lain  1)  pembinaan  serta  pengembangan  pendidikan
                                           tinggi di Indonesia harus berdasarkan kepada UUD 1945 dan Tap MPR serta 2) asas-asas Tridharma                         Khusus untuk pelajar dan mahasiswa yang belajar di luar negeri, Syarif Thayeb dan Menteri Luar Negeri
                                                                                                                                                                                                                                           12
                                                                                                                                                                  Adam Malik mengeluarkan Surat Keputusan Bersama, yang isinya sebagai berikut.
                                           Perguruan Tinggi dalam hikmat kebebasan akademik yang bertanggung jawab. Di samping itu juga perlu
                                           diperhatikan hasil yang telah dicapai oleh penyelenggaraan pendidikan; harapan keluarga, masyarakat, dan                     1.  Mereka yang akan belajar di luar negeri, khususnya ditentukan Menteri  P dan K setelah
                                           pemerintahah terhadap pendidikan sebagai suatu keseluruhan dan terhadap pendidikan tinggi khususnya;                            memperoleh pertimbangan dari Dirjen Dikdasmen dan Tim Pembantu Pelaksana Asimilasi
                                           implikasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi; serta dinamika dan perspektif perkembangan                                   di bidang Pendidikan dan Pengaturan Pendidikan Asing di Indonesia, dengan mengutamakan
                                           kebudayaan nasional. Dengan kata lain pengembangan pendidikan tinggi ditujukan pada suatu sistem                                mereka yang memerlukan pendidikan luar biasa dan belum dapat diperoleh di Indonesia.
                                           pendidikan yang menyeluruh dan meliputi seluruh perguruan tinggi baik negeri maupun swasta.                                  2.  Mereka  yang  belajar  di luar  negeri akan  dibina  secara  intensif  dalam  rangka  pembinaan
                                                                                                                                                                           kesadaran nasional dan pelaksanaan program asimilasi. Pembinaan pelajar diserahkan kepada
                                           Kebijakan lain adalah pembentukan Sekretariat Kerjasama  Antar Lima  Universitas  (SKALU) yang                                  perwakilan RI setempat. Pelajar Indonesia yang berada di luar negeri harus diusahakan segera
                                           berkaitan dengan sistem penerimaan mahasiswa baru yang dilaksanakan pada tahun 1976. Dalam sistem ini                           pulang ke Tanah Air untuk mengikuti sistem pendidikan nasional.
                                           lima universitas ternama di Indonesia, yaitu Universitas Indonesia (Jakarta), Institut Teknologi Bandung                     3.  Sebelum berangkat ke luar negeri, setiap siswa harus belajar Santiaji Pancasila.
                                           (Bandung), Institut Pertanian Bogor (Bogor), Universitas Gajah Mada (Yogyakara), dan Universitas                       Aturan tersebut dimaksudkan untuk menjaga seluruh mahasiswa yang berangkat ke luar negeri jangan
                                           Airlangga (Surabaya), menyelenggarakan ujian masuk secara bersama. Melalui ujian bersama ini para                      sampai terpengaruh ideologi terlarang dan tidak sesuai dengan keindonesiaan. Selain itu SKB bertujuan
                                           calon tidak perlu  melakukan  perjalanan  jauh  mendatangi perguruan  tinggi untuk  mengikuti seleksi                  untuk membina pelajar Indonesia di luar negeri dengan tujuan agar lulusan itu masuk dalam koridor
                                           masuk di berbagai universitas atau institut yang akan dituju. Sistem ini jelas menghemat biaya dan waku                sistem pendidikan nasional.
                                           bagi calon mahasiswa, walaupun disadari pula sistem ini menghambat kesempatan calon mahasiswa
                                           untuk memilih lebih dari satu perguruan tinggi.                                                                        Selain menjadi menteri, Syarif Thayeb memiliki banyak kegiatan lain, di antaranya Ketua Konferensi
                                                                                                                                                                  Pediatrics Asia Afrika, Ketua Pendidikan Tinggi Asia Tenggara (ASA IHL), Anggota Ikatan Dokter
                                           Pada saat pertama kali pemberlakuan sistem SKALU calon mahasiswa diberi kesempatan memilih                             Indonesia (IDI), dan Ketua Pembangunan Provinsi Aceh. 13
                                           nama perguruan tinggi yang diminati saja, sehingga pemilihannya masih sangat umum. Namun pada
                                           tahun 1977 sistem ini disempurnakan dengan mewajibkan calon mahasiswa memilih program studi
                                           (fakultas) yang ingin dimasuki.

                                           Berkenaan dengan dunia mahasiswa Syarif Thayeb melakukan pembenahan lembaga kemahasiswaan,
                                           baik  Dewan  Mahasiswa  di tingkat  universitas  maupun  Senat  Mahasiswa  di tingkat  fakultas. Fungsi
                                           lembaga kemahasiswaan ini diarahkan untuk melayani kebutuhan mahasiswa. Dalam bahasa politik saat
                                           itu, keberadaan Dewan Mahasiswa dan Senat Mahasiswa “perlu dibina” untuk berperan lebih besar
                                           bagi pembangunan  nasional. Di samping  itu  Syarif  Thayeb  melakukan  gerakan  pembinaan  generasi
                                           muda melalui pengenalan warisan budaya yang bersifat Bhinneka Tunggal Ika, penghayatan nilai
                                           budaya bangsa, serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru.  Strategi lain yang bisa
                                                                                                                11
                                           dilakukan dalam pengenalan budaya adalah meningkatkan daya adaptasi, inovasi, dan kreasi generasi




                             338  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018                                                                                                             MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  339
   345   346   347   348   349   350   351   352   353   354   355