Page 58 - E-Modul Pelabuhan Udara (Aktualisasi-Dinda Sekar Selni Prawardani, S.T.,M.T)
P. 58
- Lebar Runway
Dari ketentuan dan beberapa persyaratan, maka dapat ditentukan lebar runway rencana
minimum seperti tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.5. Rencana Lebar Minimum Runway menurut ICAO Annex 14
- Kemiringan Melintang (Transversal)
Untuk mencegah terjadinya genangan air yang dapat menyebabkan kecelakaan pesawat,
landasan pacu dirancang dengan kemiringan tertentu. Kemiringan ini berfungsi untuk
mengalirkan air hujan sehingga tidak menggenang di permukaan landasan. ICAO telah
menetapkan standar kemiringan minimal untuk landasan pacu, yaitu 1,5% untuk kode C,
D, atau E, dan 2% untuk kode A atau B. Meskipun demikian, pada kondisi tertentu,
kemiringan yang lebih kecil dapat diterapkan, asalkan tidak kurang dari 1%. Genangan air,
sekecil apapun, dapat menyebabkan permukaan landasan menjadi licin dan
membahayakan operasi pesawat. Penelitian NASA dan FAA menunjukkan bahwa genangan
air setinggi 1,27 cm saja sudah cukup membahayakan. Oleh karena itu, sistem drainase
bandara harus dirancang dengan baik untuk mencegah terjadinya genangan air.
Besarnya kemiringan yang direkomendasikan ICAO dapat dilihat pada tabel Kemiringan
Melintang Runway berikut:
Tabel 4.6. Besar nilai Kemiringan Melintang Runway menurut ICAO
Runway dengan code letter D dan E yang lebarnya kurang dari 60 meter harus diberi bahu
dikanan-kiri (runway shoulder), sehingga lebar minimum total runway termasuk bahun
adalah 60 meter. Kemiringan bahu adalah 2,5%.
- Kemiringan Memanjang (Longitudinal Runway)
Walaupun runway yang datar (Level Runway) lebih disukai, tetapi kondisi topografi sering
tidak memungkinkan untuk membuat runway yang datar, sehingga runway harus
mempunyai perubahan kelandaian (Longitudinal Slope).
Halaman54